Tawanchai Pertahankan Gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Via Aksi Klasik Kontra Superbon
Hanya beberapa laga yang memiliki kemampuan untuk mengakhiri tahun luar biasa bagi berbagai divisi Muay Thai di ONE Championship, namun pertarungan antara Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Tawanchai PK Saenchai dan penantang teratas Superbon Singha Mawynn jelas menjadi bagian dari itu.
Laga antar kedua megabintang Thailand ini memuncaki ONE Friday Fights 46 pada 22 Desember di Bangkok, Thailand – dan itu memberi aksi klasik instan di kartu pay-per-view, atau PPV.
Dari serangan balik cerdas nan terukur sampai pertukaran serangan keras tanpa henti, kelima ronde di Lumpinee Boxing Stadium ini memiliki segala sesuatu yang menjadikan aksi Muay Thai tingkat tinggi itu sangat menarik untuk disaksikan.
Tawanchai, yang masih berusia 24 tahun, memulai pertahanan gelar Juara Dunia keduanya dengan tendangan dorong dari sisi luar, yang mencegah mantan Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing itu melepaskan rangkaian tendangan tinggi andalannya.
Tetapi, petarung yang mewakili Singha Mawynn itu beradaptasi dengan cepat. Daripada menyerang dari sisi luar, ia membalikkan usahanya ke sisi dalam, dengan berusaha memotong Tawanchai dengan serangan siku yang banyak orang kira telah dilupakan oleh kickboxer elite ini.
Sesuai dengan perkataannya, Superbon berulang kali menggunakan senjata yang satu itu dengan baik.
Tetapi, itu juga dilakukan Tawanchai. Sepanjang laga ini, ia mengguncang kepala rival berusia 33 tahun itu dengan serangan siku yang dapat dengan mudah menghentikan petarung lainnya.
Pada akhirnya, Superbon mulai menyerang dengan tendangan tinggi, dimana ia semakin mendekat di tiap percobaan yang dilakukannya.
Namun Tawanchai, dengan IQ tanding yang memisahkan para petarung biasa dari atlet terhebat, menghindari semua itu dengan sempurna, lalu menyeringai sembari menyengat kompatriotnya dengan rangkaian pukulan balasan sempurna.
Agresi Tawanchai nampak memberinya keunggulan tipis di kartu penilaian juri selama 15 menit penuh, dan pada akhirnya, ia mendapatkan anggukan dua dari ketiga juri untuk meraih kemenangan via keputusan mayoritas.
Dengan kemenangan monumental ini, perwakilan PK Saenchai itu mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai dan membawa catatan rekor profesionalnya menjadi 132-31-2.
Tetapi, ia juga menyiratkan kemungkinan untuk beralih ke disiplin yang baru.
“Saya menunjukkan pada semuanya saat ini [bahwa sayalah yang terbaik di Muay Thai],” Tawanchai berkata pada komentator Mitch Chilson dalam wawancaranya seusai laga. Ia pun melanjutkan:
“Berikutnya, saya menginginkan sabuk kickboxing itu.”