Thanh Le Akan ‘Adu Gaya Bertarung’ Jika Hadapi Tonon Berikutnya

Thanh Le fights Martin Nguyen at ONE: INSIDE THE MATRIX on Friday, 30 October

Nampaknya tugas pertama Thanh Le sebagai Juara Dunia ONE Featherweight adalah untuk menghentikan terjangan Garry “The Lion Killer” Tonon ke puncak divisi.

Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong menyatakan bahwa inilah “laga yang harus terjadi,” dan ini menjadi pertemuan yang sangat ditunggu oleh para penggemar seni bela diri selama berbulan-bulan.

Walau sang penguasa menyarankan bahwa Tonon akan mendapatkan pengalaman lebih jika melawan para penantang teratas lainnya, ia juga mengetahui bahwa spesialis submission ini menjadi ancaman unik di dalam Circle.

“Garry adalah grappler yang sangat berbahaya, itu jelas,” kata Le.

“Itu akan menjadi laga yang menarik, bukan? Ini adalah situasi grappler melawan striker.”

Tonon telah mencetak catatan rekor sempurna 6-0 dalam karier bela diri campuran profesionalnya setelah beralih dari kompetisi elite dalam dunia Brazilian Jiu-Jitsu dan submission grappling.

Sejak laga bela diri campuran perdananya di ONE: IRON WILL pada Maret 2018 lalu, warga New Jersey menampilkan kemampuan untuk memadukan keahliannya dalam olahraga baru ini, selain tambahan senjata baru dalam arsenalnya yang selalu berkembang itu.

Berdasarkan fakta tersebut, Le mengetahui bahwa ia akan harus bersiap dalam tiap area permainan ini jika “The Lion Killer” menjadi lawan berikutnya.

“Garry sangat nyaman di atas kakinya. Ia menjadi lebih baik dalam striking. Anda akan melihat bahwa ia memiliki keyakinan baru melalui caranya menggerakkan kepala dan menutup jarak,” kata perwakilan 50/50 dan MidCity MMA ini.

“Saya tak merasa bahwa ia akan terjatuh jika berdiri [dan bertukar serangan] dengan saya selama 10 detik. Dan saya tak merasa bahwa jika saya melakukan grappling bersama dirinya selama 10 detik, saya akan langsung terkena heel hook atau submission.”

Thanh Le fights Martin Nguyen at ONE: INSIDE THE MATRIX on Friday, 30 October

Tak diragukan lagi bahwa kedua atlet ini memiliki kemampuan menyeluruh, namun Le masih meyakini bahwa spesialisasi akan menjadi pembeda bagi mereka.

Masing-masing atlet ini mungkin dapat bertahan dalam area terbaik lawannya, namun untuk meraih kemenangan, mereka harus berlaga dengan cara mereka sendiri sebanyak mungkin.

“Ini akan menjadi laga yang menarik, karena kami berdua sangat kompeten dalam disiplin yang berbeda, namun kami sangat dominan dan menjadi spesialis dalam area kami hingga itu menjadi permasalahan bagi orang lainnya,” jelas penguasa divisi featherweight ini.

“Maka, yang selalu menyenangkan dan menjadi keberuntungan bagi para striker adalah bahwa kami selalu memulai dalam posisi stand-up.”



Tonon memang memiliki kemampuan untuk menghalau beberapa striker berpengalaman dalam kariernya bersama ONE, namun Le meyakini bahwa permainan stand-up miliknya berada di tingkatan yang berbeda dibandingkan siapa pun dalam divisi ini, dengan lebih banyak faktor yang harus dihadapi lawannya.

Akan sulit melakukan itu, karena pria keturunan Vietnam-Amerika ini memiliki perpaduan dari kecepatan, pergerakan dan kekuatan — sesuatu yang tak akan mudah ditiru di sasana.

“Saya kira yang saya hadirkan adalah sesuatu yang terlalu sulit untuk dijadikan game plan dan yang harus ditangani adalah pergerakan dan kekuatan yang saya bawa sementara menjadi sosok yang selalu bergerak,” jelasnya.

“Anda memiliki banyak petarung yang nampaknya memberi anda pergerakan itu, tetapi tidak dapat menyerang. Lalu, anda memiliki banyak orang yang membawa serangan kuat namun tak bergerak dengan baik dan tak dapat mengosongkan ruang, menghilang, memotong sudut [serangan], serta membuat anda meleset. Maka, saya kira yang saya bawa adalah perpaduan yang cukup aneh.”

Thanh Le fights Martin Nguyen at ONE: INSIDE THE MATRIX on Friday, 30 October

Tetap saja, ia mengetahui bahwa “The Lion Killer” akan melakukan pekerjaan rumahnya. Ia akan maju dan bersiap di bawah panduan pelatih legendaris John Danaher, yang telah bekerja bersama para atlet terhebat dalam dunia bela diri campuran dan olahraga tarung berbasis submission.

Lebih dari segalanya, Le bersemangat melihat kemungkinan laga yang sangat menarik dan mampu membawanya mencapai batasan dalam permainannya sendiri.

“Saya kira ini akan menjadi adu gaya bertarung yang besar dan menarik. Itu selalu menarik, menyenangkan dan memberi motivasi, untuk dapat melawan seorang spesialis dalam area dimana saya tak menjadi ahlinya,” pungkasnya.

Baca juga: 7 Sasana MMA Raksasa Di Amerika Serikat Yang Patut Anda Ketahui

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball