“The Black Komodo” Tampil Dominan, Taklukkan Rudy Agustian
Adrenalin tinggi dirasakan penonton tuan rumah saat Abro “The Black Komodo” Fernandes tampil menghadapi Rudy “The Golden Boy” Agustian dalam laga flyweight di ajang ONE: DAWN OF VALOR.
Dalam laga yang membuat stadion Istora Senayan, Jakarta ini gempar, Abro keluar sebagai pemenang lewat putusan mutlak juri setelah berlaga selama tiga ronde dalam babak pendahuluan pada hari Jumat, 25 Oktober itu.
"The Black Komodo" penuhi janjinya untuk tampil penuh aksi dan cetak kemenangan mutlak atas Rudy Agustian! #TimIndonesia 🇮🇩🚙: Pesan kendaraan dan makanan anda dengan Grab 👉 https://grb.to/ONEXGRAB
Posted by ONE Championship Indonesia on Friday, October 25, 2019
Kemeriahan sudah menyambut Abro sejak ia berjalan dari atas panggung menuju arena, dimana ia memasuki Circle dengan gaya khas “Black Komodo” miliknya – yang diikuti Rudy yang juga penuh semangat.
Kedua atlet langsung melancarkan serangan agresif untuk menguji jarak serta kuda-kuda lawan saat bel pertandingan berbunyi.
Abro dengan sigap membalas tendangan lawan yang bernaung di Strive MMA/Golden Camp ini dengan kombinasi tendangan dan pukulan. Perwakilan Han Academy/IndoGym ini pun meningkatkan intensitas serangan lewat tendangan ke arah kepala Rudy.
Tensi meningkat saat keduanya terus menekan sambil tetap menjaga jarak dari jangkauan takedown maupun tackling. Abro, yang merupakan juara divisi bantamweight Indonesia, berhasil menjatuhkan rivalnya yang adalah juara dalam divisi flyweight.
“The Golden Boy” membalas dengan mencoba mengunci “The Black Komodo,” diikuti rentetan serangan keras ke arah tubuh. Namun, stanza awal ini berakhir dengan pertukaran striking.
Ronde kedua laga ini diwarnai upaya saling menjatuhkan. Abro sangat apik dalam menampilkan keahlian tinju dan Brazilian Jiu-Jitsu miliknya, sementara Rudy menerapkan berbagai teknik baru yang dipadu dengan teknik Muay Thai-nya.
Keduanya bertukar serangan lutut untuk melengkapi upaya sweep dan takedown. Tampak memiliki stamina lebih baik, Abro seringkali mendapatkan posisi ideal untuk melayangkan kuncian, namun Rudy terus berjuang keras untuk lepas dari cengkeraman lawannya.
Atlet yang membawa bendera Indonesia dan Timor Leste ini semakin tampil dominan diatas Circle, melalui upaya kuncian yang dipadukan dengan ground and pound. Ia sempat melancarkan kuncian rear-naked choke, namun bunyi bel memaksa laga untuk berlangsung hingga stanza akhir.
Ronde pamungkas ini menjadi saksi dominasi kekuatan, stamina dan teknik Abro, yang berkali-kali sukses melakukan sweep dan takedown.
Namun, “The Golden Boy” tetap menunjukkan determinasi luar biasa dalam mengatasi belitan dan kuncian “The Black Komodo.”
Hal ini pun disadari Abro, yang semakin intens melancarkan hook dalam posisi kuncian, dilanjutkan dengan sikutan ke kepala dan tubuh lawannya – dan hasilnya pun beralih ke para juri, yang memberikan keputusan mutlak bagi atlet yang mewakili Indonesia/Timor Leste ini.
Seusai laga, “The Black Komodo” mengatakan bahwa kekalahannya dari Gurdarshan “Saint Lion” Mangat, dalam laga ONE: MASTERS OF DESTINY Juli lalu, memberinya pelajaran berharga dan membuatnya berlatih lebih keras.