“The Terminator” Sunoto Janji Bangkit Setelah Laga Di Manila
Perjuangan “The Terminator” Sunoto demi mempertajam rekor kemenangannya berakhir dengan kekalahan di Manila, saat ia bersua dengan Muhammad “Jungle Cat” Aiman dalam laga bantamweight ajang ONE: DAWN OF HEROES Jumat malam, tanggal 2 Agustus.
Setelah bertukar serangan dan melancarkan upaya takedown sesuai rencananya, Sunoto harus mengakui keunggulan Aiman yang tampil agresif dalam laga pembuka gelaran di Mall Of Asia Arena tersebut.
Tampil penuh percaya diri setelah memenangi laga melawan Paul “The Great King” Lumihi dalam ajang bertajuk ONE: FOR HONOR bulan Mei lalu di Jakarta, Sunoto beberapa kali mencoba membawa laga pada duel di atas kanvas, sesuai kegemarannya.
“The Terminator” tengah menjalani misi menjadi atlet Indonesia dengan jumlah kemenangan terbanyak di “The Home Of Martial Arts.” Saat ini, ia telah mengoleksi sembilan kemenangan, yang seimbang dengan Adrian “Papua Bad Boy” Mattheis.
Namun atlet asal Malaysia berusia 24 tahun ini memiliki takedown defense yang baik, sehingga menyulitkan atlet senior dalam organisasi bela diri terbesar di dunia ini mengeksekusi strategi yang ingin ia terapkan.
Malaysian sensation Aiman Muhammad kicks off ONE: DAWN OF HEROES with an impressive striking display to claim a unanimous decision victory over Sunoto!📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Friday, August 2, 2019
Sementara itu, Aiman – yang memiliki keunggulan dalam striking – mampu melayangkan beberapa pukulan ke arah atlet berusia 34 tahun dari Jawa Tengah itu.
Secara kesatria, Sunoto mengakui keunggulan lawannya dan memetik pelajaran penting demi memperbaiki performa selanjutnya.
“Hal yang mungkin yang benar-benar membuat saya kalah adalah karena upaya takedown saya yang belum maksimal,” ungkap perwakilan IndoGym ini.
“Beberapa kali upaya saya saya tidak masuk, sehingga malah menjadi poin buat dia [Aiman].”
Meski berlatih keras selama berbulan-bulan demi mempersiapkan laga ini, Sunoto masih merasa kurang dalam hal uji tanding. Menurutnya, ada beberapa hal yang dapat ia maksimalkan selama latihan untuk mengantisipasi deadlock, atau strategi yang tidak berjalan.
“Yang cukup mengejutkan adalah takedown defense [Aiman] yang bagus. Hal itu membuat [taktik kami] tidak berjalan,” ujar Sunoto.
Kini, kembali ke kampung halamannya di Blora, Jawa Tengah, Sunoto akan kembali berlatih dan mempersiapkan diri menjelang laga berikutnya. Meski belum mengetahui kapan akan dijadwalkan bertanding kembali, ia berharap dapat tampil dalam waktu dekat.
“Semoga dapat kesempatan di Jakarta [bulan Oktober]. Untuk sekarang, saya melanjutkan persiapan seolah-olah akan tampil besok,” tuturnya menambahkan.
Sunoto pun menyempatkan diri meminta dukungan dari para suporternya agar dapat kembali ke jalur kemenangan begitu mendapatkan kesempatan berlaga.
“Sebelumnya saya sampaikan permohonan maaf untuk semua yang sudah mendukung. Terimakasih atas dukungannya, tapi hasil belum maksimal,” ujarnya.
“Kedepan, saya akan persiapkan lebih maksimal agar dapat menang lagi.”
Satu hal yang sudah pasti menjadi bahan evaluasi, menurut Sunoto, adalah mengembangkan kemampuannya dalam hal striking – supaya dirinya dapat beradaptasi dengan lawan yang memiliki berbagai macam spesialisasi.
“Saya harus lebih agresif dalam menyerang dan rajin sparring dengan banyak atlet agar lebih banyak mengasah kemampuan,” ujarnya.
“Memang kemarin selama persiapan, saya lebih banyak latihan striking sehingga [porsi latihan] takedown-nya berkurang.”