Tiffany Teo Bersumpah Jaga Mimpinya Kontra Meng Bo
Tiffany “No Chill” Teo menunjukkan evolusinya saat ia mendesak ratu strawweight “The Panda” Xiong Jing Nan selama lima ronde dalam laga keras mereka di ONE: INSIDE THE MATRIX.
Walau mampu tampil impresif di laga itu, penantang teratas ini tak dapat merebut gelar Juara Dunia ONE Women’s Strawweight yang dipertaruhkan. Kini, ia harus mengalahkan Meng Bo di ONE: HEAVY HITTERS untuk mempertahankan posisinya.
Teo mengetahui bahwa dirinya layak berada di antara para atlet elite, dan sebuah kemenangan di hadapan penonton tuan rumah di Singapore Indoor Stadium pada Jumat, 14 Januari nanti akan mendekatkannya pada sebuah kesempatan lain untuk merebut sabuk emas.
“Dalam laga terakhir saya bersama ‘Panda,’ saya sepenuhnya menikmati laga ini walau saya kalah. Saya merasa seperti saya berkembang pesat sebagai petarung,” katanya.
“Saya merasa bahwa ini adalah penampilan yang hebat. Kami berdua menaruh segalanya di dalam Circle. Menang atau kalah, saya senang atas penampilan saya malam itu.”
Di sisi lain, Meng berada di peringkat kelima divisi atomweight wanita, namun ia naik ke strawweight demi menghadapi wanita yang dua kali menjadi penantang gelar Juara Dunia itu.
Bintang Tiongkok ini memiliki catatan rekor 3-0 dalam organisasi ini sebelum ia mendapat kekalahan mengejutkan via keputusan juri di tangan Ritu “The Indian Tigress” Phogat dalam perempat final ONE Women’s Atomweight World Grand Prix.
Walau menderita kekalahan, Meng mampu membangun reputasi sebagai striker mematikan, tetapi “No Chill” tak yakin bahwa lawannya itu sangat berbahaya.
“Saya tak benar-benar mengetahui apakah saya dapat menyebutnya kuat. Saya menonton beberapa laganya, dan saya belum pernah melihatnya bertahan dari badai apa pun,” kata Teo.
“Ritu mendominasinya selama dua ronde penuh dan ia tak dapat menjawab itu, bukan? Ia tak dapat berdiri dari ground. Ia didominasi, terkena ground-and-pound selama dua ronde penuh walau ia menjatuhkan Ritu di awal ronde.”
“Saya merasa banyak perempuan memberi terlalu banyak respek karena kekuatan KO-nya.”
- Xiong Jing Nan Ingin KO Ayaka Miura, Incar Divisi Atomweight
- 5 KO Epik Para Bintang ONE: HEAVY HITTERS
- Elipitua Ingin Balas Kekalahan Indonesia Dan Banggakan Negara
Tak gentar melihat reputasi Meng, Teo berharap untuk mencetak kemenangan solid lainnya di “Kota Singa” – terutama karena ajang ini dipuncaki oleh laga pertahanan gelar keenam dari Xiong.
Penantang berikutnya – spesialis submission Ayaka “Zombie” Miura – kalah di tangan “No Chill” via TKO pada tahun 2020. Dan karena ia sangat familiar dengan kedua atlet itu, Teo meramalkan sang penguasa divisi akan dapat mempertahankan kejayaannya.
“Anda dapat melihat bagaimana itu berlangsung dengan [penantang terakhir Xiong] Michelle Nicolini. Ini adalah laga striker-versus-grappler yang mirip. Michelle mengalami kesulitan menutup jarak dengan serangannya demi meraih beberapa takedown, dan saya merasa hal yang sama akan terjadi dengan Ayaka,” jelas Teo.
“Kemampuan striking-nya tak terlalu bagus. Ia hanya mengandalkan satu trik yang mengharuskannya masuk ke posisi head lock. Dan saya merasa, jika anda tahu cara bertahan, bahkan jika anda terseret ke posisi itu, ia tak memiliki apa pun selain itu, dari yang saya lihat pada beberapa laga terakhirnya.”
“Maka, prediksi awal: saya condong kepada ‘Panda.’ Saya kira via TKO atau KO.”
Walau Teo dua kali ditaklukkan Xiong, kemajuan pesat yang dicapainya dari satu laga ke laga yang lain cukup untuk membuat mimpinya memasuki perebutan gelar Juara Dunia tetap menyala.
Ia terus bergerak maju terlepas dari berbagai situasi sulit, dan saat ia menyaksikan sang penantang gelar beraksi pada 14 Januari nanti, perwakilan Team Highlight Reel itu akan menggambarkan masa depan dengan sabuk emas di pundaknya.
“Saat pandemi melanda, saya harus bersiap memasuki pemusatan latihan selama masa ‘circuit breaker’ dengan seluruh sasana yang tutup dan restriksi pembatasan sosial,” Teo adds.
“Itu membuat saya menyadari seberapa ingin saya bertarung dan berada di dalam Circle, walau banyak hal yang tak berjalan sesuai kemauan saya.”
“Saya kira itulah kemajuan yang menjadikan saya menyadari bahwa saya ingin bertarung, dan saya mengetahui bahwa saya memiliki apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang juara satu hari nanti.”
Baca juga: Setelah Kekalahan Berat, Meng Bo Sambut ‘Awalan Baru’