‘Titik Balik Penting’ – Reece McLaren Ingin Tembus Peta Juara Dunia Lewat Kemenangan Atas Hu Yong
Reece “Lightning” McLaren mengerti betul di mana letak keunggulannya jelang laga melawan seniman knockout berbahaya, “Wolf Warrior” Hu Yong.
Pada Sabtu, 4 Mei, di ONE Fight Night 22: Sundell vs. Diachkova, laga MMA divisi flyweight ini terasa penting bagi McLaren. Dengan menghentikan kemenangan beruntun sang rival dari Tiongkok, ia juga berhasil menjaga posisi di empat besar.
Sebagai alumni dari ONE Warrior Series, Hu datang ke Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand, dengan torehan tiga kemenangan beruntun yang membawanya pada peringkat #5 dalam divisi flyweight yang padat akan atlet bertalenta.
Dua kemenangannya diraih lewat knockout luar biasa yang membuktikan statusnya sebagai striker kelas dunia.
Menyadari kualitas lawannya, “Lightning” bercerita pada onefc.com/id:
“Betul, dia sepertinya striker yang hebat. Pukulan kanannya berbahaya dan dia kerap membombardir lawan. Dia mengerahkan semua senjatanya saat menyerang.”
“Wolf Warrior” bersinar terang selama 2023, sementara McLaren tengah lapar untuk kembali ke jalur kemenangan.
Setelah mencetak dua kemenangan kuncian beruntun pada 2022, sang veteran dari Australia kalah lewat penilaian juri dalam laga ketat melawan pegulat tangguh dari Kazakhstan, Kairat Akhmetov pada Mei tahun lalu di ONE Fight Night 10.
Menghadapi sesama penghuni lima besar pekan ini, McLaren melihat laga ini sebagai momen hidup dan mati:
“Saya tahu dia sedang dalam tiga kemenangan beruntun. Dia mengalahkan lawan yang mengalahkan Yuya [Wakamatsu], jadi saya percaya ini akan jadi titik balik penting bagi dia dan saya. Betul, langit adalah batas bagi saya jika berhasil meraih kemenangan.”
Di atas kertas, pertarungan mendatang memenuhi semua syarat untuk jadi laga klasik striker melawan grappler. Jika Hu sangat tangguh dalam duel striking, bisa dibilang McLaren adalah artis submission paling bertalenta di divisinya.
Sang pemilik sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu meraih enam kemenangan kuncian dari total sembilan kemenangan di organisasi seni bela diri terbesar di dunia.
Baik lewat cekikan dari belakang atau kuncian kaki penghancur ligamen, “Lightning” percaya akan kemampuannya untuk mengakhiri laga dalam sekejap:
“Jujur saja, saya rasa saya unggul dalam aspek grappling dibanding mayoritas penghuni peringkat divisi flyweight ONE Championship. Jiu-jitsu, kuncian, berikan saya setitik peluang maka saya akan mendapatkannya.”
Terlepas dari keunggulannya dari segi grappling, bintang 32 tahun ini sebetulnya memiliki kemampuan lengkap, dan ia telah menyiapkan kejutan dalam laga nanti.
McLaren menambahkan:
“Tonton dan kau akan tahu. Saya rasa laga nanti akan kejam.”
Reece McLaren Targetkan Laga Lebih Besar
Dengan 15 penampilan di ONE, Reece McLaren percaya bahwa ia semakin dekat pada laga Gelar Dunia.
Menyusul kekalahan atas Kairat Akhmetov tahun lalu, sang atlet Australia berpindah dari Boonchu Gym ke CMBT Training Centre di Queensland.
“Lightning” menyebut jika perubahan itu telah meningkatkan kemampuannya – dan hal itu memberinya motivasi ekstra untuk menembus puncak divisi flyweight ONE Championship:
“Ya, saya selalu berpikir bahwa saya tinggal satu laga lagi menuju [perebutan Gelar Dunia]. Jujur saja, saya tidak terlalu memikirkan hal itu. Saya hanya bertarung satu demi satu. Terus terang, sejak berpindah tempat berlatih, dan sejak tahun baru, kami sangat siap untuk bertarung dan mengalahkan semua orang.”
Sebuah kemenangan atas Hu Yong di ONE Fight Night 22 akan mengantarkan McLaren selangkah lebih dekat menuju sabuk emas.
Namun, jika laga perebutan Gelar Dunia belum datang, “Lightning” mengalihkan fokus pada dua orang yang pernah mengalahkannya – peringkat #2 Yuya Wakamatsu dan peringkat #3 Danny Kingad.
Ia menjelaskan:
“Saya selalu ingin bertanding kembali dengan Danny sejak hari pertama, dan dia selalu bersembunyi di balik gunung. Saya juga ingin bertarung lagi melawan Yuya. Itu adalah laga luar biasa sengit, dan saya pikir kami akan menampilkan laga luar biasa lainnya. Kita akan lihat siapa yang lebih berkembang.
“Saya tahu saya telah berkembang pesat sejak saat itu, dan dia juga telah berkembang sejak saat itu. Saya merasakan taktik baru, diri yang baru. Ceritanya akan berbeda bagi mereka berdua.”