‘Titik Lemah Itu Adalah Kekuatan Saya’ – Amir Aliakbari Lihat Cara Rebut Kemenangan Atas Dustin Joynson
Kini membawa keyakinan luar biasa setelah penyelesaian beruntun, Amir Aliakbari berencana mencetak hat trick saat ia melawan petarung unggulan Kanada Dustin Joynson pada Sabtu pagi, 15 Juli ini.
Superstar Iran itu menghadapi Joynson dalam laga heavyweight MMA di ONE Fight Night 12: Superlek vs. Khalilov, dan ia meyakini bahwa dirinya berada dalam posisi yang bagus untuk memperpanjang rangkaian penyelesaian itu di Bangkok, Thailand.
Joynson baru saja meraih kemenangan perdananya di ONE atas Hugo Cunha, dimana ia menampilkan teknik striking kuat untuk merebut keputusan juri.
Namun, Aliakbari melihat celah dalam permainan Joynson yang kebetulan sesuai dengan kekuatannya sendiri – dimana ia tak sabar untuk mengambil keuntungan dari itu saat mereka beradu di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium pada jam tayang utama Amerika Utara.
Juara Dunia Gulat Grego-Romawi ini berkata:
“Dustin adalah lawan yang bagus. Saya berlatih selama berbulan-bulan setelah laga terakhir saya dengan Brandon, dan saya berharap meraih keunggulan dari kerja keras saya dalam laga berikutnya.”
“Ia adalah petarung yang bagus. Ia memiliki rahang dan stamina yang kuat, tetapi titik lemah itu adalah kekuatan saya. Saya akan memasuki laga ini dengan analisa penuh dari permainan lawan saya, dan saya tak takut pada Dustin.”
Dengan dua penyelesaian terbarunya itu, perwakilan AAA Team ini kini membawa sembilan penyelesaian dalam karier MMA-nya, dimana semua itu tiba via TKO.
Dan, setelah menempatkan segala sesuatu ke dalam persiapannya – termasuk berangkat ke Rusia untuk sebuah pemusatan latihan lainnya – Aliakbari berharap dedikasinya akan berakhir dengan penyelesaian lain atas Joynson.
Ia berkata:
“Hal terpenting dalam hidup saya adalah seni bela diri, dan terlebih penting lagi, meraih kesuksesan di situ. Pertarungan ini akan selesai sebelum kita mencapai keputusan [juri], jika Tuhan mengizinkan.”
Aliakbari Tak Sabar Lihat Potensi Laga Di Timur Tengah
Amir Aliakbari memang berjanji untuk mengincar gelar Kejuaraan Dunia ONE Heavyweight saat ia bergabung bersama ONE pada 2020, namun kemunduran di sepasang laga harus menunda seluruh rencananya.
Kini membawa kemenangan beruntun di atas panggung dunia, petarung berusia 35 tahun ini merasa bahwa ia akhirnya mendapatkan momentum, terutama setelah mengalahkan mantan penguasa lama divisinya, Brandon Vera, Desember lalu.
Melihat kembali TKO impresif itu, ia berkata:
“Saya sangat menyukai laga melawan Brandon itu, karena ia adalah petarung dengan banyak pengalaman. Kami banyak berbicara sebelum laga, dan saat saya mengalahkannya, saya mendapatkan kembali keyakinan saya.”
Aliakbari tak ingin berpikir terlalu jauh, tetapi jika ia dapat melanjutkan perjalanannya yang sukses pada Sabtu pagi ini, tak ada keraguan bahwa ia akan kembali memasuki gambaran laga Kejuaraan Dunia.
Dan, dengan debut ONE di Timur Tengah yang akan segera terjadi, petarung yang penuh kebanggaan itu mengetahui bahwa ini akan menjadi kesempatan sempurna bagi dirinya untuk menantang sabuk emas melawan mantan lawan dan pemegang gelar saat ini, Anatoly Malykhin.
Ia menambahkan:
“Timur Tengah itu adalah kawasan saya, dan secara alami, saya akan merasa senang untuk dapat bertarung di kawasan saya, dimana saya memiliki banyak pendukung.”
“Setelah kekalahan berat saya di tangannya, Anatoly Malykhin menjadi lebih kuat dan lebih bangga dengan dirinya. Adalah tugas saya sekarang untuk mematahkan prestisenya itu.”
“Saya sangat ingin bertarung melawan dirinya demi gelar Juara Dunia di Timur Tengah. Saya harap itu dapat terjadi.”