Tonon, Aung La Hentikan Lawan Di ONE Fight Night 6; Stamp, Rodtang, Sato Raih Keputusan

Aung La N Sang Gilberto Gilvao ONE Fight Night 6 1920X1280 6

ONE Championship memulai kalender tahun 2023 dengan aksi seni bela diri spektakuler di Impact Arena, Bangkok, Thailand.

ONE Fight Night 6: Superbon vs. Allazov menampilkan tiga Kejuaraan Dunia sebagai puncaknya, tetapi sebelum itu, berbagai aksi di awal mampu menggemparkan para penonton yang menyaksikan secara langsung pada jam tayang utama A.S. pada Jumat malam, 13 Januari, atau Sabtu pagi waktu Asia.

Dari KO luar biasa sampai submission licin, serta kembalinya beberapa superstar di ONE, berikut adalah berbagai aksi yang terjadi dalam lima laga pertama malam itu.

Aung La N Sang Goncang Galvao, Raih TKO Ronde Pertama

Aung La “The Burmese Python” N Sang berjalan memasuki Circle dengan sambutan luar biasa di arena ini. Sebagai balasannya, ikon Myanmar itu memberi para penggemar apa yang mereka harapkan – sebuah KO keras.

Mantan Juara Dunia ONE Middleweight dan Light Heavyweight itu mendominasi Gilberto “Giba” Galvao dari awal sampai akhir dalam laga catchweight MMA 215 pound mereka, kemudian menghentikan pria Brasil itu dengan rangkaian serangan tajam dalam waktu 89 detik.

Galvao membawa aksi ke arah perwakilan Kill Cliff FC itu, dimana ia masuk dengan pukulan keras. Tapi, “The Burmese Python” tetap sabar dan menyengat rivalnya dengan uppercut cepat.

Atlet Astra Fight Team ini mampu bangkit dan mendesak Aung La N Sang ke Dinding Circle dengan single-leg takedown. Namun, sekali lagi, mantan penguasa dua divisi itu meraih keunggulan saat ia menggunakan underhook dan posturnya untuk menjaga laga di atas.

Dalam posisi clinch, pria berusia 37 tahun ini melepaskan serangkaian siku kuat, dan serangan terakhir itu pun mengirim Galvao kembali ke atas kanvas.

Aung La N Sang lalu melepaskan serangkaian pukulan terakhir, termasuk hammerfist, untuk meraih penyelesaian ke-28 dalam kariernya, dimana ia membawa catatan rekor keseluruhan menjadi 29-13 dan meraih bonus penampilan senilai US$50.000 untuk penampilan dominan itu.

Rodtang Raih Kemenangan Menghibur Atas Jiduo

Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon meningkatkan catatan rekor tak terkalahkannya dalam disiplin striking ONE menjadi 13-0 pada Sabtu pagi ini, dimana ia semakin memastikan diri untuk memasuki perebutan gelar Juara Dunia ONE pada disiplin kedua.

Sang Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai itu melawan atlet fenomenal Tiongkok berusia 23 tahun, “The Eagle of Yi” Jiduo Yibu, di bawah peraturan catchweight kickboxing, serta membawa pulang kemenangan mutlak yang cukup mudah itu.

Petarung Thailand ini menerjang dan menghukum Jiduo dengan tendangan dan pukulan, mencetak delapan hitungan pertamanya dan menerima sambutan liar dari para kompatriotnya di Impact Arena.

Jiduo mencoba untuk bertahan dan sesekali mengenai “The Iron Man” dengan kombinasi pukulan dan tendangan, namun Rodtang mengulurkan lengannya dan memainkan pergerakan kepala.

Lalu, hal ini berlangsung selama sisa laga itu – Rodtang menghukum Jiduo dengan pukulan, Jiduo mencoba mendapatkan penghormatan dari Rodtang, dan para penonton yang menikmatinya.

Saat laga itu berakhir di Bangkok, tak ada yang mengharapkan hasil laga ini akan berbeda.

Kemenangan itu dapat saja menempatkan striker berusia 25 tahun ini melawan pemenang dari Kejuaraan Dunia ONE Flyweight Kickboxing antara Superlek Kiatmoo9 dan Daniel Puertas di kartu yang sama, ONE Fight Night 6.

Stamp Ungguli Supergirl Di Disiplin Kickboxing 

Dalam laga yang dipersiapkan kurang dari 24 jam sebelum hari pertandingan, superstar tiga disiplin Stamp Fairtex meraih kemenangan terbelah yang sangat tipis atas remaja fenomenal Anna “Supergirl” Jaroonsak dalam aksi strawweight kickboxing keras.

“Supergirl” maju pada ronde pertama dengan senjata yang kuat, dimana ia mendesak petarung wanita Thai itu dengan kombinasi keras.

Namun, mantan Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing dan Muay Thai ini mulai menggunakan pergerakannya untuk memastikan ritmenya.

Kisah pada ronde kedua ini menjadi saksi dari tekanan tanpa henti remaja fenomenal berusia 19 tahun itu, sementara Stamp merespon dengan serangan balik kuat dari sisi luar. 

Lalu, pada ronde ketiga, atlet Fairtex ini menjadi benar-benar hidup.

Walau ia harus mengatasi perbedaan tinggi badan, jangkauan dan berat badan hampir 10 pound dengan “Supergirl,” ia mendaratkan serangkaian serangan keras ke arah rivalnya yang jauh lebih besar itu.

Pada akhirnya, akurasi dan tingkat kerusakan yang diberikan Stamp memang cukup untuk membuat dua dari ketiga juri berpihak padanya.

Petarung berusia 25 tahun ini juga meraih bonus penampilan senilai US$50.000 untuk usahanya itu dari Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong. 

Tonon Gunakan Kimura, Menang Cepat Atas Nunez

Dalam laga kedua ajang ini, Garry “The Lion Killer” Tonon mengingatkan divisi featherweight bela diri campuran bahwa ia takkan pergi kemana-mana.

Setelah kalah saat menantang gelar Kejuaraan Dunia tahun lalu – yang juga kekalahan perdananya dalam MMA – superstar BJJ Amerika ini membutuhkan kurang dari dua menit demi meraih submission luar biasa atas pegulat berbahaya Johnny Nunez, dan memulai perjalanannya kembali ke puncak dengan penuh gaya.

“Johnny Boy” tak membuang waktu untuk beradu clinch dengan Tonon, mendesaknya ke Dinding Circle untuk menghantam tubuh dan kaki lawannya itu dengan serangan lutut.

Namun, pertarungan clinch itu akan menjadi awal dari kejatuhan Nunez, karena “The Lion Killer” segera meraih kuncian kimura, membalikkan pegulat itu ke atas punggungnya, serta menghentikan rivalnya dengan kuncian pundak itu pada menit 1:53 ronde pertama.

Tonon memasuki divisi featherweight MMA ini sebagai penantang #2, dan pria 31 tahun itu keluar dari Circle dengan selangkah lagi mendekati kesempatan kedua untuk merebut sabuk emas 26 pound itu.

Sato Cetak Kemenangan Mutlak Atas Kim

Dalam laga pembuka gelaran ini, Shoko Sato meraih kemenangan krusial atas “The Fighting God” Kim Jae Woong dalam laga catchweight MMA 150 pound mereka.

Setelah ronde pertama yang cukup lamban dan membuat mereka menerima kartu kuning karena kurang beraksi, kedua pencetak KO ini beradu demi sebuah kemenangan.

Sato menerjang dengan pukulan liar, melontarkan beberapa straight dan jab, yang hampir tak mencapai sasaran. Di sisi lain, petarung Korea Selatan itu bekerja di belakang jab-nya. Tapi, pergerakan eksplosif Sato menjadikan mantan penantang teratas featherweight ini sulit mencapai sasarannya.

Kim memang meningkatkan serangan pada akhir ronde kedua, namun veteran Jepang lawannya itu tetap tajam dan membalas setiap serangan dengan pukulan straight kanan.

Pada ronde ketiga, pergerakan dan kombinasi serangan Sato terus mendesak rivalnya ke posisi bertahan. Sebaliknya, “The Fighting God” tak menunjukkan kekuatan yang sama seperti yang ditampilkannya dahulu dengan pukulannya.

Setelah tiga ronde berakhir, Sato menjadi pemenang dengan keputusan mutlak, dimana ia membawa catatan rekor profesionalnya menjadi 33-15-2 (1 NC).

Selengkapnya di Berita

77942
250220 DOH ONE171 Article_Banner 1200x800px
75289
DC 7978
2120
73127
AnatolyMalykhin ReugReugOumarKane Faceoff 1920X1280
Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk