Troy Worthen Ungkap Dua Lawan Ideal Bagi Dirinya Untuk Tahun 2020

Troy Worthen celebrates his defeat of Chen Rui at ONE: MASTERS OF DESTINY

Awal tahun 2019, “Pretty Boy” Troy Worthen berkeliling dunia untuk mencari kesempatan yang lebih baik dalam disiplin bela diri campuran – dan ia menemukannya di sebuah pulau kecil di Asia Tenggara.

Atlet tak terkalahkan asal Amerika Serikat ini bergabung dengan Evolve Fight Team di Singapura, dan langsung menjadi salah satu calon bintang terbaik dalam divisi bantamweight ONE Championship.

Troy Worthen, yang menjalani laga debutnya pada pertengahan tahun 2019, mampu tampil menggebrak. Ia meraih sepasang kemenangan TKO pada ronde kedua bersama “The Home Of Martial Arts” dan mempertajam rekornya menjadi 6-0.

Terakhir, bulan November lalu, atlet berusia 26 tahun ini mengalahkan “Rock Man” Chen Lei dalam ajang ONE: EDGE OF GREATNESS di Singapura.

“Pretty Boy” tampil dominan atas Chen Lei selama dua ronde, dan mampu menjatuhkan lawannya asal Tiongkok itu. Ia lalu menghukumnya dengan rangkaian serangan tajam. Upaya ground and pound tanpa henti memaksa wasit menghentikan kontes empat detik sebelum akhir stanza kedua.

“Saya kira saya melakukannya dengan baik. Saya dapat saja berdiri lebih lama dan lebih banyak [menyerang] jika saya mau. Rasanya lebih baik saat beradu grappling saat ada kesempatan,” kata Worthen.

“Saya dapat saja menyelesaikan laga [lebih cepat], namun saya selalu senang meraih kemenangan. Saya selalu senang melakukan penyelesaian, jadi saya tidak akan terlalu memaksakan diri.”

Setelah mencatat kisah sukses di tahun 2019 itu, “Pretty Boy” akan kembali ke tempat asalnya di Florida untuk bersantai dan menghabiskan waktu bersama orang-orang tercinta selama musim liburan.

“Saya telah berada di sasana sejak saya pergi ke Singapura – tubuh saya perlu sedikit beristirahat,” ujarnya. “Saya pulang ke rumah dan menjenguk keluarga yang tak saya temui selama satu tahun.”



Meskipun tengah mengambil masa istirahat yang layak didapatkannya, atlet asal AS ini tetap menantikan apa yang dapat terjadi di tahun yang baru.

ONE baru saja mengumumkan jadwal paruh pertama bagi 2020, dan perwakilan Evolve ini memiliki banyak peluang untuk melanjutkan catatan manisnya.

Troy merasa dirinya masih harus membuktikan sesuatu. Sama seperti saat ia menunjukkan teknik gulat dan mendominasi para striker, ia ingin menunjukkan pada dunia bahwa ia pun dapat tampil dominan untuk menghadapi grappler – dimana ada dua nama calon lawan yang tak lepas dari pikirannya.

Shuya “Stealth” Kamikubo adalah salah satunya. Seniman bela diri Jepang yang memiliki rekor 11-1 ini juga membukukan catatan apik sepanjang tahun 2019.

Ia mencetak dua kemenangan beruntun melalui keputusan juri. Yang pertama atas “Ottogi” Dae Hwan Kim di ajang ONE: CLASH OF LEGENDS bulan Februari lalu, dimana yang kedua dicetaknya saat melawan rekan satu tim Troy, Bruno “Puccibull” Pucci, di ajang ONE: EDGE OF GREATNESS. Laga terakhir menarik perhatian Troy Worthen.

“Shuya tampil mengesankan saat menghadapi Bruno Pucci – [itu] adalah sebuah performa cantik – dan ia juga tampil dominan atas beberapa atlet,” kata atlet asal Amerika Serikat ini.

“Ia kini memegang rekor 4-0 dalam divisi bantamweight. Saya sebenarnya menghormati dan sangat menyukainya. Kami berjabat tangan dan berbincang di belakang panggung. Ia adalah seorang grappler dengan catatan kemenangan beruntun. Saya kira penonton akan senang menyaksikan kami berhadapan.”

Troy Worthen defeats Chen Lei at ONE EDGE OF GREATNESS

Atlet lainnya yang ingin dihadapi “Pretty Boy” adalah Yusup “Maestro” Saadulaev, yang kini tengah berharap mendapat kesempatan untuk menantang raja divisi bantamweight Bibiano “The Flash” Fernandes.

Grappler asal Dagestan ini memiliki rekor 2-1 bersama “The Home Of Martial Arts” sepanjang tahun 2019, dan ia pun menutup tahun ini dengan catatan rekor keseluruhan 19-5-1 (1 NC).

Setelah sebuah kekalahan dalam divisi featherweight atas atlet berdarah Vietnam-Amerika Thanh Le di ajang ONE: FOR HONOR bulan Mei lalu, Yusup kembali ke divisi bantamweight, dimana ia mampu mencatat lebih banyak kemenangan.

Ia berhasil bangkit dan meraih dua kemenangan mutlak – atas “Ottogi” Dae Hwan Kim di ajang ONE: DREAMS OF GOLD bulan Agustus lalu, serta Daichi Takenaka di ajang ONE: AGE OF DRAGONS bulan November lalu.

Bagi Troy, kemungkinan menghadapi kedua grappler ini adalah hal yang ia impikan untuk tahun depan.

“[Yusup] Saadulaev sedang mencatat kemenangan beruntun. Ia memiliki nama besar dan tampil dominan dalam beberapa tahun terakhir,” ujar perwakilan Evolve ini.

“Saya senang jika dapat [menang] atas siapapun, tidak hanya striker. Itu akan menjadi beberapa laga seru yang ada di dalam kepala saya.”

Baca juga: Permainan Bawah Troy Worthen Kandaskan Perjuangan Chen Lei

Selengkapnya di Berita

JonathanHaggerty ChatriSityodtong SuperlekKiatmoo9 1920X1280
John Lineker Stephen Loman ONE Fight Night 14 44 scaled
Pakorn and Fabio Reis faceoff before ONE Friday Fights 79
Pakorn PK Saenchai Rafi Bohic ONE Friday Fights 68 11
Superlek Kiatmoo9 Kongthoranee Sor Sommai ONE Friday Fights 68 49
Mikey Musumeci Gabriel Sousa ONE 167 55
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 3
Rodtang Jitmuangnon Edgar Tabares ONE Fight Night 10 21
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 127 scaled
Seksan Or Kwanmuang River Daz ONE Friday Fights 46 52 scaled
Shamil Erdogan 1
YodlekpetOrAtchariya KongsukFairtex 1920X1280