Tyson Harrison Rencanakan Kebangkitan Dari ‘Titik Terendah’ Di ONE Friday Fights 68
Setelah melewati masa sulit di dalam dan di luar ring, Tyson “John Wayne Noi” Harrison merasa memiliki alasan kuat untuk kembali melangkah maju.
Sang striker Australia akan kembali dalam laga bantamweight Muay Thai melawan Sibmuen Coach Nay di ONE Friday Fights 68 pada 28 Juni, dan tujuannya adalah untuk menghapus pahitnya kekalahan dari “Left Meteorite” Kulabdam Sor Jor Piek Uthai pada September lalu.
Setelah terpaksa menyerah di akhir ronde pertama dengan kondisi tangan yang patah, Harrison tak dapat berlatih atau berkompetisi selama masa pemulihan dari operasi. Ia bahkan berada pada titik terendah dengan minum-minum hingga berpesta.
Namun, semua telah pulih seperti sedia kala jelang laga berikutnya di Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand. “John Wayne Noi” kini telah kembali menemukan jalurnya.
Ia menjelaskan:
“Saya tak pernah menemukan cara untuk mengatasi kekalahan. Hal itu tampak di laga terakhirku. Saya benar-benar menghancurkan diri saya sejenak.
“Mungkin itu adalah titik terendah saya. Dengan tangan [patah] dan situasi yang buruk. Saya tidak punya tujuan. Saya tak bisa berlatih. Saya tak bisa melakukan apapun, dan menyadari betapa saya membutuhkan Muay Thai.
“Dengan bisa berlaga kembali, saya seakan mendapat tujuan lagi. Tanpa Muay Thai saya merasa tidak hidup, atau mungkin saja saya akan menjadi orang yang melakukan hal tercela seperti di masa lalu.
“Begitu penting untuk memiliki sesuatu yang Anda butuhkan di sela waktu. Saya perlu berada di sini untuk menjadi yang terbaik dalam Muay Thai.”
Walau tak seluruh laganya berakhir sesuai keinginan, popularitas Harrison mulai bersinar terang pada 2023. Perangnya melawan Seksan Or Kwanmuang di ONE Friday Fights 1 telah menjadi wadah besar baginya, dan ia juga telah menghibur penonton lewat lima laga dari Januari ke September.
Ia memang merasa kecewa karena harus mengakhiri laga dengan cedera, tapi rasa lapar di dalam dirinya terus tumbuh karena mengetahui betapa penting “seni delapan tungkai” baginya.
Bertekad untuk kembali ke ring melawan Sibmuen, atlet Sangtiennoi Muay Thai Gym itu berujar:
“Sangat sulit untuk melewati situasi ini, tapi sekarang saya telah kembali. Saya siap untuk kembali ke sana.
“Ini adalah penataan tanding yang bagus, dan saya pikir ini akan menjadi laga yang hebat. Dia adalah sosok yang ingin saya lawan, seseorang yang punya nyali. Saya siap untuk kembali ke ring demi perasaan itu lagi. Saya sangat membutuhkannya.”
Harrison Cari Pendekatan Baru Untuk Kalahkan Sibmuen
Tyson Harrison adalah petarung yang agresif – dan kadang ceroboh – gaya permainan yang membuatnya populer di kalangan penggemar ONE yang tak sabar untuk menanti pertarungan tak kenal mundur khasnya.
Setelah kekalahan pada September lalu, ia memiliki banyak waktu untuk berpikir perihal bagaimana ia menjalani laganya sekarang. Terlebih ia telah kembali pulih seperti sediakala.
Meski tidak menutup kemungkinan untuk bertukar serangan dengan Sibmuen Coach Nay, petarung 23 tahun itu juga ingin menunjukkan sisi lain permainannya demi meraih kemenangan pada 28 Juni mendatang.
Ia berujar:
“Saya akan lebih terfokus pada laga ini. Saya masih memiliki semangat itu dalam diriku, tapi saya tak bisa melakukannya begitu saja. Sangat penting untuk melakukan apa yang seharusnya kulakukan di laga ini, yaitu untuk bermain lebih cerdik.
“Saya tak punya banyak alasan dalam beberapa laga terakhir, tapi sekarang ada yang dipertaruhkan. Saya siap untuk melakukan apa yang harus dilakukan – bertarung keras, tapi lebih cerdik.
“Hanya sekali lagi, saya telah mengatakannya dan akan masuk ke sana lalu bersiap perang hingga titik darah penghabisan. Namun, kita lihat saja apa yang akan terjadi!”
Terlepas dari pendekatan apapun yang Harrison ingin bawa, ia merasa memiliki keunggulan perihal semangat dan determinasi dalam laga melawan Sibmuen, petarung yang telah dua kali menjuarai Rajadamnern Stadium.
Hanya jika bisa menjalankan rencananya, “John Wayne Noi” percaya bisa menghancurkan pertahanan rivalnya.
Harrison berujar:
“I want it more than him. I know that. The place I’m at in my career, I just feel that no one wants it more than I do, and that’s what it could come down to.
“Saya menginginkannya lebih dari dia. Saya mengetahuinya. Dengan posisi dalam karier saya sekarang, saya merasa tak ada orang yang lebih menginginkannya ketimbang diriku.
“You’ll be seeing a different sort of style from me, a lot more calculated. The shots will build up, an accumulation of landing in the right spot. And yeah, I feel like it could finish early for him.”
“Anda akan melihat gaya permainan yang berbeda dariku, gaya permainan yang lebih terkalkulasi. Serangan saya akan menunjukkan hasilnya, sebuah akumulasi dari serangan yang tertuju di titik yang benar. Dan saya merasa malam nanti akan berakhir lebih awal baginya.”