Usai Debut Impresif, Roman Kryklia Siap Kokohkan Status Juara Dunia
Roman Kryklia mengejutkan dunia saat memenangi gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight Kickboxing perdana usai menang KO dalam laga debutnya. Kini, ia siap memperkokoh statusnya sebagai raja divisi tersebut.
Kesempatan tersebut datang saat menghadapi petarung tangguh berdarah Belanda-Turki, Murat “The Butcher” Aygun dalam sebuah laga kolosal pada partai puncak ONE: BIG BANG, yang disiarkan langsung dari Singapore Indoor Stadium pada Jumat, 4 Desember.
Atlet asal Ukraina tersebut merasa ada sebuah tugas untuk tampil sempurna dalam laga pertahanan gelar pertamanya usai tampil impresif saat mengalahkan seorang rival lama, Tarik “The Tank” Khbabez, yang membawanya pada prestasi tertinggi dalam kickboxing.
“Bagi saya, menjadi Juara Dunia tentu saja merupakan tanggung jawab [besar], jadi pada laga mendatang, saya harus membuktikan bahwa saya yang terbaik,” ujar Kryklia.
“Motivasi terbesar saat latihan adalah untuk membuktikan bahwa saya yang pertama di divisi light heavyweight.”
🏆 WE HAVE A NEW ONE WORLD CHAMPION 🏆
🏆 WE HAVE A NEW ONE WORLD CHAMPION 🏆Ukrainian giant Roman Kryklia 🇺🇦 knocks out Tarik Khbabez in Round 2 to avenge a past loss and become the inaugural ONE Light Heavyweight Kickboxing World Champion!📺: How to watch 👉 http://bit.ly/ONEAODHOTW🏨: Book your hotel 👉 bit.ly/ONEhotelplanner📱: Watch on the ONE Super App 👉 bit.ly/ONESuperApp🏷: Shop official merchandise 👉 bit.ly/ONECShop
Posted by ONE Championship on Saturday, November 16, 2019
Atlet asal Gridin Gym berusia 29 tahun tersebut menampilkan sebuah performa fenomenal saat mengalahkan Khbabez dalam ajang ONE: AGE OF DRAGONS pada November tahun lalu. “The Tank” sebelumnya telah mencetak empat kemenangan beruntun di ONE Super Series, jadi terasa mengesankan jika seorang debutan seperti Kryklia bisa mengalahkannya pada ronde kedua.
Namun, kali ini situasinya terbalik – sebagai juara bertahan, Kryklia justru yang akan menghadapi debutan.
Ia sadar betul tak bisa memandang Aygun sebelah mata. Dalam laga kolosal antara dua sosok raksasa dengan berat masing-masing sekitar 100 kilogram, banyak hal bisa terjadi dalam sekejap mata – terutama saat keduanya beradu serangan dalam kecepatan tinggi.
“Saya rasa setiap laga di divisi light heavyweight selalu punya risiko karena satu pukulan saja bisa menyelesaikan semuanya,” ungkap Kryklia.
“Di divisi ini, ada banyak yang kuat, cepat, dan berat, dan mereka semua merasa yang terkuat. Namun, pelatih saya mengatakan bahwa saya harus cerdas dalam bertarung – saya akan menunjukkan gaya bertanding seperti ini.”
Aygun — Juara Dunia ISKA Super Heavyweight — memiliki gaya agresif yang terus melaju seperti halnya Khbabez, kompatriotnya dari Belanda. Rekor ciamik 16-1 terasa luar biasa berkat kemenangan dari berbagai nama besar, seperti “The Tank”, Errol Zimmerman dan Fabio Kwasi.
Kryklia sadar betul akan ancaman yang ada di hadapannya, namun ia tak ingin terlalu terkesima karena telah membuktikan bahwa ia mampu menangani tantangan serupa sebelumnya.
“Saya rasa Murat memiliki gaya kickboxing yang mirip dengan Tarik Khbabez, yang saya hadapi sebelumnya,” tutur atlet Ukraina tersebut.
“Mereka memiliki tangan yang kuat, dan saya rasa dalam jarak dekat, itu bisa jadi senjata utama Murat. Dia melemparkan banyak pukulan dan tendangan, jadi saya rasa dia akan mencoba mendekat dan memukul saya.”
Namun, Kryklia percaya ia memiliki jawaban dari gaya menyerang “The Butcher.”
Bersama pelatihnya, Andrei Gridin yang legendaris, ia telah mengubah dirinya menjadi seorang kompetitor yang pintar dan teknikal – sebuah antidot sempurna bagi lawan agresif yang berpostur lebih pendek.
“Pelatih saya telah menyiapkan strategi spesial untuk situasi seperti ini,” ungkap Kryklia.
“Strategi utamanya, tentu saja, adalah untuk tetap menjaga jarak dan membaca lawan saya. Saya rasa ini intinya. Jika Anda terbuka dan [aktif] bergerak, Anda bisa melakukan apapun.
“Itulah strategi utamanya, namun tentu saya tak bisa membeberkan rahasia dari persiapan saya. Anda bisa melihatnya dalam laga kami nanti.”
Kryklia berharap bisa menyelesaikan laga seperti saat ia meraih sabuk emas tahun lalu. Namun, ia pun sadar jika hal itu tidaklah mudah. Baik dirinya maupun sang lawan tak pernah kalah KO dalam hampir 70 laga mereka sebelumnya – dan satu-satunya kekalahan Aygun diderita karena putusan dokter usai mengalami luka sobek.
Kyrklia mengaku siap untuk mengincar penyelesaian saat ada peluang, Namun, ia pun tak gentar untuk berlaga hingga akhir dan merobohkan pertahanan lawannya selama lima ronde.
“Salah satu kelebihan terbesar saya datang bukan hanya dari kekuatan natural, tetapi juga dari kekuatan dalam yang ada dalam diri saya,” tutur Kryklia.
“Karakter petarung adalah salah satu hal terpenting dalam laga, terutama pada ronde terakhir. Jadi, saya selalu tahu bahwa saya memiliki kekuatan cadangan dalam jiwa saya.”
“Tentu saja saya menantikan momen untuk bisa melayangkan pukulan keras dan menyelesaikan laga. Namun, saya selalu bersiap untuk laga keras selama lima ronde.”
Baca juga: Perjalanan Roman Kryklia Dari Ukraina Menuju Panggung Dunia