Vandaryeva Yakin Pengalaman Akan Beri Kemenangan Atas Supergirl
Ekaterina “Barbie” Vandaryeva siap menapakkan kakinya pada tahun 2022.
Setelah awalan yang sulit di ONE, bintang asal Belarusia itu akan mengincar kemenangan perdananya di atas panggung dunia saat ia bertemu remaja fenomenal Supergirl dalam laga strawweight Muay Thai di ONE: HEAVY HITTERS pada Jumat, 14 Januari ini.
Walau melawan kompetitor elite, “Barbie” merasa ia belum menunjukkan kemampuan sejatinya di ONE Super Series.
Dengan sebuah kesempatan besar lainnya yang tersedia akhir minggu ini, ia berencana memanfaatkan laga di kartu utama itu dengan sangat baik dan menghentikan ‘hype’ rival mudanya di Singapore Indoor Stadium.
“Saya mengetahui bahwa saya mendapatkan lawan-lawan yang sangat bagus. Tak masalah bagi saya siapa yang saya hadapi, namun kali ini, itu adalah seorang lawan yang sangat layak lagi,” kata Vandaryeva.
“Itulah mengapa sangat, sangat penting bagi saya untuk menunjukkan diri saya pada kondisi terbaik. Itu akan menjadi awalan yang bagus untuk tahun ini bagi saya. Mari kita lihat, namun saya kira itu akan sangat keren.”
Juara Dunia Muay Thai berkali-kali ini harus mengakui keunggulan lawan dalam dua penampilan perdananya di ONE, di tangan ratu atomweight kickboxing Janet “JT” Todd dan bintang baru Jackie Buntan.
Itu menjadi kemunduran berat bagi wanita berusia 30 tahun ini, namun ia mengambil pelajaran penting – terutama saat ia menerima kekalahan via keputusan mayoritas (majority decision) dari Buntan di “ONE on TNT IV.” Itu adalah laga yang sengit sampai akhir, yang mengajarkan Vandaryeva bahwa ia tak dapat menunggu sampai laga berakhir.
“Saya tak seharusnya berdiam dan menunggu, mencoba untuk lebih cerdik [dari lawan], namun maju dan melakukan tugas saya,” tegasnya. “Lakukan itu dengan tegas dalam tempo yang bagus, karena sayangnya, saya belum menunjukkan diri saya dengan baik.”
Oleh karena itu, perwakilan Kick Fighter Gym ini mengetahui bahwa ini takkan menjadi malam yang lugas saat melawan rival agresif berusia 18 tahun itu.
Supergirl mencetak kemenangan debut mengejutkan atas Milagros Lopez di ONE: A NEW BREED II, dan “Barbie” berharap dinamo asal Thailand itu akan menerjang dengan serangan berbahayanya.
“Ia itu sedikit tidak lazim, karena atlet Thailand tak terlalu suka menggunakan tinju mereka. Mereka sangat jarang melakukan itu, seringkali untuk membingungkan dan mendaratkan tendangan tengah, masuk ke dalam clinch, dan selanjutnya. Namun ia tetap menerjang dengan pukulan tanpa henti,” jelas Vandaryeva.
“Ia bagus dengan lututnya, tetapi tiap aksi ada balasannya, dan saya tahu apa yang harus saya bendung. Ia takkan mengejutkan saya.”
- Supergirl Peringatkan ‘Barbie’: ‘Pukulan Saya Bukanlah Mainan’
- 5 KO Epik Para Bintang ONE: HEAVY HITTERS
- Ekaterina Vandaryeva Terinspirasi Anaknya, Kembali Ke Muay Thai
Terlepas menghadapi tekanan di dalam Circle, “Barbie” meyakini keinginan Supergirl untuk meningkatkan ritme dapat membalikkan keadaan.
Dengan itu, veteran ini ingin menggunakan pengalaman dan meraih keunggulan dari celah yang terbuka.
“Di usianya, anda tak terlalu menganalisa. Anda hanya maju dan terus menyerang. Anda bahkan tak berpikir terlalu panjang jika anda lelah atau tidak. Anda maju dan menyerang sampai mati. Ini adalah keunggulan menjadi lebih muda,” lanjut Vandaryeva.
“Namun kemudian, saat anda bertumbuh besar, anda mulai menganalisa, berpikir apa yang berhasil, melakukan apa selanjutnya, dan terkadang itu memberi anda keunggulan, terutama dalam olahraga.”
“Ia memiliki kelemahan serius dalam pertahanannya, terutama saat ia melayang maju, dan ia mungkin banyak meleset. Saat ia meleset dengan serangannya, energinya akan hilang. Saya harus menjadi lebih cerdas dan menggunakan teknik yang lebih baik.”
Dari sisinya, Vandaryeva memiliki serangkaian senjata dalam arsenalnya, dan ia ingin meluncurkan semua itu ke arah Supergirl saat ia mengatasi serangan remaja ini.
Warga Minsk itu yakin bahwa pertukaran serangan ini akan memberi aksi kuat yang dapat menghibur para penggemar di seluruh dunia.
“Saya gemar menyerang dengan sangat akurat dan liar, dan saat saya mengenai target, saya tak berhenti – saya menyelesaikannya,” tegasnya.
“Saya menyukai berbagai aspek teknis seperti ‘back fist’, serangan memutar, dan seterusnya. Saya kira itu sangat menarik – jauh lebih menarik daripada maju dan melakukan hal yang sama. Kami bekerja bagi para penonton, maka itu harus menjadi sangat menghibur untuk dilihat.”
Menghibur para penggemar adalah bagian terbesar dari motivasi “Barbie,” namun di atas segalanya, ia memiliki determinasi untuk meninggalkan Singapore Indoor Stadium dengan kemenangan krusial.
Ia telah menunjukkan kelasnya, namun sebuah kemenangan empatik sangat dibutuhkan untuk bergerak maju di “The Home of Martial Arts.”
“Tentu, saya ingin menyelesaikan dengan KO, namun kemenangan itulah yang terpenting,” tambah Vandaryeva.
“Saya mengetahui bahwa saya layak meraih kemenangan ini daripada siapa pun. Saya tahu bagaimana saya menginginkannya, bagaimana orang-orang terkasih dan penggemar saya menginginkan itu, dan saya sangat ingin membuat mereka – dan diri saya – senang.”
Baca juga: Supergirl: Remaja Di Antara Sekolah Dan Ketenaran Muay Thai