Victoria Lee: Menang Di Debut MMA Adalah ‘Kelegaan Besar’

Sunisa Srisen Victoria Lee FISTS OF FURY 1920X1280 15

Victoria “The Prodigy” Lee membuktikan seluruh kegemparan akan dirinya setelah mematahkan perlawanan Sunisa “Thunderstorm” Srisa dalam debut profesionalnya di ONE: FISTS OF FURY.

Atlet fenomenal berusia 16 tahun ini mendominasi laga divisi atomweight bela diri campuran di Singapore Indoor Stadium itu pada Jumat, 26 Februari, serta menghentikan rivalnya asal Thailand dengan kuncian rear-naked choke pada awal ronde kedua.

Karena dua Juara Dunia ONE adalah kakak-kakaknya, “Unstoppable” Angela Lee dan Christian “The Warrior” Lee, remaja Singapura-Amerika ini memikul berbagai ekspektasi besar, tetapi ia merasakan tiap momen itu dan mengesampingkan keraguan saat pintu Circle tertutup.

“Saat saya pertama kali naik ke atas panggung dan mereka mengumumkan nama saya, itu sangat luar biasa. Itu adalah pengalaman yang sangat keren dan saya menikmatinya,” kenang Lee.

“Saya merasakan [berbagai] ketegangan. Ini adalah hal terbesar yang pernah saya lakukan dalam hidup saya dan saya merasakan semua itu saat berjalan memasuki arena. Namun, ketika saya memasuki Circle, saya membendung itu semua, bernafas, dimana itu benar-benar membantu saya mengosongkan pikiran untuk terfokus pada laga dan tampil di luar sana.”

Penampilannya sendiri dapat dikatakan sangat gemilang, saat “The Prodigy” mendominasi rivalnya yang lebih berpengalaman itu sebelum meraih kemenangan submission yang empatik.

Tetap saja, atlet muda ini mengetahui ada banyak hal yang harus dikembangkan sebelum ia kembali tampil.

“Saya senang dapat menyelesaikan laga dan meraih kemenangan, namun saya selalu ingin mengembangkan diri. Saya tak sabar untuk kembali ke sasana, bekerja lebih keras dan meningkatkan penampilan saya,” kata Lee.

Victoria Lee fights Sunisa Srisen at ONE: FISTS OF FURY on 26 February

Ayah dan sekaligus pelatih kepala Lee, Ken, juga bersemangat melihat alur dan hasil dari laga perdana putri termudanya itu.

“Saya kira ia beraksi dengan baik. Saya sangat senang dengan penampilannya,” katanya.

“Pada usia 16 tahun, laga pertamanya berlangsung di panggung terbesar dunia, dan ia melawan seorang gadis yang memiliki laga lebih banyak dari yang seharusnya dihadapi seorang debutan — [Srisen] telah menjalani lima laga, tiga di dalam ONE. Victoria beraksi luar biasa. Ia menghentikan lawannya secara dominan.”

Terdapat beberapa pertukaran serangan antara Lee dan Srisen di awal stanza pembuka, dan judoka Thailand itu bahkan mencetak poin dengan sebuah lemparan pinggul untuk membawa pertarungan itu ke atas kanvas. Namun, sejak itu, laga mendadak berbalik untuk keunggulan wanita muda asal Hawaii itu.

Setelah membalikkan posisi dan meraih punggung lawannya, “The Prodigy” nampak hampir mencetak penyelesaian dengan ground-and-pound sampai “Thunderstorm” terselamatkan oleh bel.



Walau penyelesaian ronde pertama dapat menjadi awal yang diimpikan, kesempatan untuk menyesuaikan diri dan beradaptasi memberi perwakilan United MMA ini kesempatan lebih banyak untuk belajar – dan mendapatkan lebih banyak waktu berharga di dalam Circle.

Lee kemudian segera memulai aksi pada ronde kedua dan memastikan kemenangan melalui rear-naked choke.

“Saya mengincar rear-naked choke [pada ronde pertama], namun saya tak dapat masuk sepenuhnya ke bawah dagu saat saya berusaha menyelipkan [tangan], dan saya beralih memukulnya untuk mendapatkan TKO,” katanya.

“Saat saya memasuki ronde kedua, itu sama seperti yang seharusnya terjadi pada ronde pertama. Saya hanya mengosongkan pikiran saya dan berkata, ‘Ingat game plan itu.’”

“Saya meraih punggungnya dan hanya menunggu kesempatan yang bagus. Saat saya melihat kepalanya muncul, saya mampu menempatkan kuncian leher itu sepenuhnya kali ini, dan menekan.”

Victoria Lee fights Sunisa Srisen at ONE: FISTS OF FURY on 26 February

Ken cukup bangga melihat atlet muda ini beradaptasi dalam tiap keadaan, serta bahwa ia kembali ke hal yang paling mendasar demi meraih kemenangan.

“Saya kira ia melakukan apa yang harus ia lakukan. Memasuki ronde kedua, tak ada permasalahan dengan itu. Hal satu-satunya yang kami fokuskan adalah untuk menghentikan lawan kami sebelum bel akhir berbunyi,” ia menegaskan.

Bagi dirinya sendiri, “The Prodigy” memasuki debut profesionalnya dengan berbagai beban dan ekspektasi di pundaknya. Dan, terlepas dari jawaban yang baik atas semua itu, ia mengakui bahwa seperti ada beban yang terangkat dari punggungnya saat wasit menghentikan aksi tersebut.

“Oh, itu seperti kelegaan besar bagi saya,” kata Lee.

“Terdapat berbagai kegemparan yang mendahului laga ini dengan tekanan dan emosi, dan segera setelah laga itu berakhir, semua itu hanya seperti kelegaan besar. Itu terasa hebat.”

Victoria Lee fights Sunisa Srisen at ONE: FISTS OF FURY on 26 February

Saat menghentikan Srisen, Lee memberi penampilan yang jauh melebihi usianya, dimana para penggemar kini ingin melihat apakah ia dapat mengikuti jejak kedua kakaknya untuk memasuki Kejuaraan Dunia.

Namun, sang ayah tak ingin terlalu cepat berlari. Ia mengetahui bahwa putrinya memiliki kesempatan melakukan berbagai hal yang hebat, tetapi juga menambahkan bahwa ia terlebih dahulu wajib mengembangkan kemampuannya untuk bersiap menghadapi ujian lain yang jauh lebih berat lagi.

“[Hal yang terpenting] adalah bahwa ia bertumbuh dan belajar dari pengalaman ini, dan bahwa ia terus mengembangkan permainannya,” katanya.

“The Prodigy” pun setuju. Ia akan menghadapi lawannya saat mereka datang sembari terus mengasah kemampuannya di sasana dan di dalam Circle.

Sunisa Srisen Victoria Lee FISTS OF FURY 1920X1280 17.jpg

Terlebih lagi, sangatlah penting bahwa dirinya melakukan itu dalam ritme yang tepat, agar dirinya dapat membangun dasar yang kuat untuk sesuatu yang jelas akan menjadi karier yang panjang bersama ONE.

“Tak ada satu pun yang saya pikirkan [untuk dihadapi selanjutnya],” kata Lee.

“Saya tak memiliki jumlah laga tertentu yang ingin saya lakukan. Saya hanya ingin berkompetisi sesering mungkin. Saya akan kembali ke sasana, berlatih jauh lebih keras lagi, dan semoga dapat [segera] kembali ke dalam arena.”

Baca juga: Victoria Lee Hentikan Srisen Dalam Debut MMA Impresif

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball