Vitaly Bigdash Sukses Mempertahankan Gelar Melawan Aung La N Sang
Sudah 13 bulan berlalu sejak Vitaly Bigdash merebut gelar Kejuaraan Dunia ONE Middleweight. Namun pada tanggal 14 Januari, ia kembali berjaya di dalam Circle dan tetap tampil impresif.
Atlet Rusia ini menjalani laga pertahanan gelar perdananya di ajang ONE: QUEST FOR POWER dari Jakarta Convention Center, Jakarta, dan dengan meyakinkan menaklukkan “Burmese Python” Aung La N Sang melalui keputusan mutlak untuk mempertahankan sabuk emasnya.
Laga perebutan gelar ini dimulai dengan perhitungan yang cukup jelas. Kedua atlet ini berusaha merasakan kekuatan mereka masing-masing, dengan “Burmese Python” sedikit meningkatkan ritme pertandingan. Ia menyambungkan beberapa pukulan dan sepasang tendangan memutar melalui punggung kaki, dan walau sang Juara Dunia mendaratkan beberapa serangan ke arah tubuh yang solid, ia mengakhiri stanza pembuka dengan sepasang serangan siku dari posisi clinch.
Peperangan teknis ini berlanjut di ronde kedua. Bigdash mendaratkan pukulan keras, segera masuk ke dalam clinch, dan menyarangkan serangan lutut keras ke arah tubuh, tetapi Aung La N Sang membalas dengan serangan siku pendek ke arah kepala. Setelah sebuah serangan ilegal yang tak disengaja ke arah mata sang juara, rangkaian serangan di dalam clinch pun berlanjut.
Walau perwakilan Crazy 88 MMA ini mencetak kerusakan dengan beberapa serangan siku pendek, sang juara melepaskan serangan ke arah tubuh dan meraih keunggulan.
Sejak ronde ketiga, laga ini menjadi milik Bigdash. Perwakilan Akhmat Fight Team ini menggoyahkan pahlawan nasional Myanmar itu dengan sebuah tendangan kiri ke arah kepalanya, membalikkan teknik trip takedown dari sang penantang, serta segera masuk ke dalam posisi guard.
Itulah saat dimana sang juara mencetak kerusakan signifikan dengan serangan siku masif yang tepat sasaran.
Hal serupa terjadi pada ronde keempat. Di satu titik, Aung La N Sang berusaha melakukan roll untuk melepaskan diri, tetapi Bigdash melontarkan serangan lutut keras ke perut lawannya sebelum melontarkannya kembali ke atas kanvas untuk rangkaian ground and pound yang lebih metodik lainnya.
Aung La N Sang sangat membutuhkan sebuah KO atau submission pada ronde kelima untuk merebut emas, tetapi sayangnya itu tidak pernah terjadi. Warga Rostov-on-Don, Rusia ini menjaga laga ini berada di posisi stand-up dan unggul atas “Burmese Python,” sebelum menyeretnya ke atas kanvas sekali lagi dan memastikan hasil laga ini.
Bigdash mempertahankan gelar Kejuaraan Dunia ONE Middleweight dan menjaga rekor tak terkalahkannya menjadi 9-0. Tetapi, ini adalah satu-satunya laga yang tidak mencapai penyelesaian.
Aung La N Sang, yang masuk menggantikan Marcio Prachnio dalam waktu kurang dari dua minggu, memberikan perlawanan luar biasa, tetapi tidak dapat berhasil. Rekornya menjadi 19-10.