Wakamatsu Ingin ‘Patahkan’ Kim, Incar Perebutan Gelar Juara Dunia
Selama setahun terakhir ini, Yuya “Little Piranha” Wakamatsu tak sabar untuk kembali berlaga di dalam Circle.
Hari Jumat, 6 November ini, penantang peringkat keempat divisi flyweight tersebut akan mendapatkan apa yang ia harapkan, saat menghadapi atlet fenomenal asal Korea Selatan Kim Kyu Sung dalam laga antara dua pencetak KO dalam ajang ONE: INSIDE THE MATRIX II, yang sebelumnya telah direkam di Singapura.
Pertandingan ini menjadi momen besar bagi Wakamatsu, yang terakhir kali mengalahkan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE “Ottogi” Dae Hwan Kim bulan Oktober 2019 silam. Sejak laga tersebut, atlet kelahiran 25 tahun silam ini melatih kemampuan fisiknya sembari memasuki dunia baru sebagai orang tua.
“Saya telah berlatih dengan baik selama pandemi ini, dan saya kira kemampuan saya telah meningkat,” ungkap perwakilan Tribe Tokyo MMA itu. “Saya telah melatih kecepatan, kekuatan, cara menggunakan tubuh saya, serta banyak hal yang lain.”
“Saya menyambut [kelahiran] bayi saya bulan Desember lalu, maka saya dapat mengalami dan mempelajari banyak hal tentang kehidupan melalui latihan dan (cara) membesarkan anak saya. Dalam hal itu, saya telah bertumbuh pesat dari sebelumnya.”
Flash🔙 to when Yuya Wakamatsu had Geje Eustaquio SHOOK 😱
Flash🔙 to when Yuya Wakamatsu had Geje Eustaquio SHOOK 😱
Posted by ONE Championship on Sunday, August 2, 2020
Sementara Wakamatsu memiliki banyak waktu luang di tahun ini, ia menjalani kesibukan padat pada tahun 2019.
Pertama, ia menghadapi tantangan monumental dengan menghadapi Juara Dunia Flyweight 12 kali Demetrious “Mighty Mouse” Johnson. Meski ia menderita kekalahan melalui submission dari sang legenda itu, atlet berbakat Jepang ini menerima pelajaran berharga yang selalu dibawanya.
Ia membuktikan hal ini dengan sebuah KO atas mantan Juara Dunia ONE Flyweight Geje “Gravity” Eustaquio di ronde pertama, lalu mengalahkan “Ottogi” melalui keputusan mutlak (unanimous decision).
Kali ini, Wakamatsu akan bersanding dengan Kim, atlet divisi flyweight yang memiliki tinggi badan 179 sentimeter. Lawannya ini berlatih di sasana besar Evolve, dan memiliki catatan rekor profesional 10-3.
- Pertaruhan Besar Para Bintang Di ONE: INSIDE THE MATRIX II
- Buist Tentang Laga Nastyukhin: ‘Seseorang Akan Jatuh, Tetapi Bukan Saya’
- Timofey Nastyukhin Harapkan Laga Melawan Buist Seperti ‘Permainan Catur’
Pria asal Korea Selatan itu juga memegang sabuk ungu Brazilian Jiu-Jitsu, namun ia meraih lebih dari setengah kemenangannya melalui striking. Hal itu termasuk kemenangan KO dalam waktu 68 detik atas Akihiro “Superjap” Fujisawa.
Dari apa yang dilihatnya dari Kim, atlet berjuluk “Little Piranha” ini pun kagum.
“Dia adalah atlet bertubuh paling tinggi yang [akan] pernah saya hadapi,” kata atlet Jepang ini. “Ia memiliki gerakan menawan. Ia memiliki bentuk dan striking yang indah – atau, saya harus mengatakan, teknik tinju yang cerdik dan indah. Saya mendapat kesan bahwa ia sangat tajam.”
“Saya melihat bahwa ia bukanlah lawan yang mudah. Ia tinggi dan saya rasa dia akan memberi tekanan besar pada saya.”
Kendati demikian, Wakamatsu akan memasuki laga Jumat ini dengan kepercayaan diri yang tinggi.
“Saya dapat mengatakan saya unggul dalam seluruh area, kecuali tinggi badan,” tegasnya.
“Saya dengar ia memiliki permainan ground yang baik, namun saya juga memiliki teknik ground yang kuat. Saya siap menghadapi apa pun yang ia miliki. Saya tahu ia juga mempelajari [permainan] saya, namun saya ingin bergerak lebih cepat dan kuat, serta pukulan yang belum pernah dilihatnya.”
Tak ada keraguan bagi para penggemar yang berharap menyaksikan variasi pukulan keras dari stiker Jepang ini, yang juga dikenal memiliki pola pikir agresif dalam pertandingan.
“Cara saya berlaga, itu mirip dengan laga antara hewan melawan hewan,” ungkapnya. “Saya tak hanya mengincar kemenangan. Saya ingin ‘memburu’ lawan.”
Dengan game plan seperti itu, “Little Piranha” berharap ia dapat tampil menekan sejak bel pertandingan berbunyi.
“Skenario terbaik adalah bahwa saya tak akan membiarkan lawan melakukan apa pun dan unggul dari segi kekuatan sampai ia menyerah,” kata Wakatmatsu.
“Saya ingin menang dengan tidak membiarkannya menyentuh tubuh saya, dan saya ingin mematahkan semangat bertarungnya. Saya ingin membuatnya berpikir ia tak akan dapat menang dengan cara apa pun dan mengincar KO, dimana saya akan melihatnya terjatuh dengan kekecewaan di wajahnya.”
Wakamatsu jelas terfokus mengemban tugas yang ada di hadapannya, namun ia juga mengetahui bahwa kemenangan atas Kim akan menjadi langkah besar menuju tujuan utamanya – yaitu, kesempatan meraih penebusan atas penantang peringkat kedua Danny “The King” Kingad, kemudian meraih laga perebutan gelar Kejuaraan Dunia ONE Flyweight.
“Saya tak akan membiarkan pertahanan saya turun,” ungkap bintang Jepang ini.
“Saya mengincar beberapa lawan untuk saya kalahkan, dan saya membutuhkan beberapa kemenangan lagi demi masuk ke laga perebutan gelar Juara Dunia itu. Saya ingin mengalahkan Kingad karena saya pernah kalah dari dirinya sekali, dan saya menginginkan pembalasan.”
Akhirnya, ada pula sebuah motivasi pribadi yang membakar semangat Wakamatsu, karena laga melawan Kim ini akan menjadi laga perdananya setelah menjadi seorang ayah.
“[Bayi lelaki saya tak akan] dapat mengerti saat menyaksikannya, namun video itu akan tetap ada selamanya,” katanya. “Saya ingin menunjukan kemenangan ini padanya.”