‘Waktunya Sudah Lewat’ – Alaverdi Ramazanov Incar Nong-O Setelah Balas Dendam Ke Capitan
Kemenangan mutlak Alaverdi Ramazanov atas Capitan Petchyindee di ONE 161 menjadi laga krusial bagi kariernya dan gambaran perebutan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai.
Tak hanya Ramazanov memperpanjang kemenangan beruntunnya dalam disiplin ini menjadi tiga, serta meraih posisi penantang #2, namun juga mendapatkan pembalasan dendam melawan pria yang merebut gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing miliknya 20 bulan yang lalu.
Kini, superstar Rusia itu mengincar laga ulang melawan penguasa divisi bantamweight Muay Thai yang pertama dan satu-satunya.
Namun, sebelum ia dapat menantang sebuah gelar Juara Dunia lainnya, “Babyface Killer” membalaskan dendamnya melawan Capitan – pria terakhir yang mampu mengalahkannya di dalam Circle.
Ia berkata:
“[Capitan] meng-KO saya dua tahun lalu, dan saya telah berpikir untuk mendapatkan laga ulang sejak itu. Pemikiran untuk membalaskan dendam itu tetap ada dalam pikiran saya selama dua tahun.”
Walau ia menderita kekalahan KO dalam laga pertamanya dengan Capitan, pria Rusia ini memasuki ONE 161 dengan keyakinan luar biasa.
Dan, jika mereka akan bertemu satu saat nanti dalam sebuah laga trilogi, ia takkan memiliki keraguan akan hasilnya.
Ramazanov berkata:
“Saya tak terkejut dengan kemenangan itu. Saya memainkan laga itu berulang kali di dalam kepala saya ratusan kali sebelum kami bertemu di dalam Circle minggu lalu, dan ratusan kali pula saya keluar sebagai pemenang.”
“Jika saya harus bertarung dengannya seratus kali lagi di dalam Circle, saya akan menjadi pemenang karena saya lebih kuat. Saya adalah petarung yang lebih baik.”
Alaverdi Ramazanov Inginkan Gelar Juara Dunia
Sebagai petarung yang tak suka membuang waktu atau perkataannya, Alaverdi Ramazanov tidak malu menyebutkan target berikut – striker legendaris dan Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Nong-O Gaiyanghadao.
Beberapa saat setelah mengalahkan Capitan, pria Rusia ini mengambil mikrofon dan meminta agar dirinya dapat melawan Nong-O, yang segera memperhatikan itu.
Dan, karena status barunya sebagai penantang #2 divisi ini, “Babyface Killer” tak melihat alasan apa pun mengapa ia tidak dapat menerima kesempatan perebutan gelar Juara Dunia itu berikutnya.
Ia berkata:
“Saya seharusnya mendapatkan laga dengan Nong-O demi sabuk itu. Sabuk ini seharusnya menjadi milik saya. Saya melihat di media sosial bahwa ia mengetahui saya ingin menantangnya, serta membalas bahwa itu akan terjadi. Jadi, ayo maju!”
Karena respons penguasa bantamweight Muay Thai itu di Instagram, Ramazanov dapat segera menemukan dirinya berhadapan dengan pria yang disebutnya sebagai “petarung terbaik di ONE.”
Terlebih lagi, keduanya memang berbagi sejarah. Striker Rusia itu dijadwalkan melawan Nong-O pada Maret 2020 lalu di sebuah ajang ONE Championship yang dibatalkan karena pandemi COVID-19.
Jika laga itu terjadi, “Babyface Killer” akan sangat mewaspadai apa yang akan dibawa oleh striker pound-for-pound terhebat itu ke dalam arena.
Ia berkata:
“[Nong-O adalah] lawan yang berbahaya. Saya kira ia adalah petarung terbaik di ONE, petinju Muay Thai terbaik di dunia. Ia memiliki rangkaian kemenangan beruntun yang panjang, ia itu pencetak KO, memiliki striking dan tendangan bersih. Nong-O adalah lawan yang teknis dan berbahaya.”
Namun, sementara ia memuji kemampuan dan pencapaian sang Juara Dunia itu, para penggemar tak bisa mengartikan pujian itu sebagai keraguan.
Sebaliknya, Ramazanov melihat bahwa masa kejayaan megabintang Thailand itu akan segera berakhir.
Ia pun menambahkan:
“Waktunya sudah lewat, dan inilah waktu bagi saya. Saya yakin saya akan merebut sabuk itu dari dirinya.”