Walau Cedera Dan Harus Berjuang, Angela Lee Sebut 2018 Sebagai Tahun Yang ‘Hebat’
Perjalanan “Unstoppable” Angela Lee memang naik turun pada tahun 2018, namun ia tidak memiliki penyesalan apa pun saat melihat kembali ke belakang.
Tahun ini dimulai dengan Lee yang masih memulihkan diri dari kecelakaan mobil yang membuatnya tak dapat beraksi untuk menutup tahun 2017, namun ia bangkit kembali pada bulan Mei.
Saat ia kembali ke dalam arena, ia akan mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight melawan Mei “V.V” Yamaguchi dalam sebuah laga ulang yang berselang waktu dua tahun.
Sayangnya, 2018 berakhir dengan buruk setelah atlet Evolve berusia 22 tahun ini terpaksa mundur dari perebutan gelar Juara Dunia ONE Women’s Strawweight melawan “The Panda” Xiong Jing Nan karena cedera punggung.
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/219615722174070/
Namun, terlepas dari kekecewaan tersebut, pahlawan Singapura ini masih menganggap tahun lalu sebagai tahun yang sukses.
“Banyak hal yang terjadi. Ada banyak sorotan selama tahun itu, serta banyak keadaan naik turun yang harus saya lewati,” kata Lee.
“Saya kira saya menandai itu sebagai tahun yang luar biasa karena saya banyak belajar. Saya masih merasa seperti berkembang pesat sebagai manusia dan seorang petarung.”
Sementara para seniman bela diri seringkali didefinisikan dengan catatan rekor mereka, Lee lebih terfokus untuk melakukan pendalaman terhadap kariernya, terutama saat itu terkait dengan tahun 2018.
Ia hanya berlaga satu kali – pertama kalinya ia menjadi sangat tidak aktif sejak menjadi atlet profesional – namun Lee menghadapi berbagai pertarungan lainnya di luar arena. Mengatasi seluruh tantangan itu juga menjadi pencapaian berarti seperti saat ia mengangkat tangannya setelah laga melawan Yamaguchi.
“Ada banyak tantangan yang harus dilalui banyak orang di dalam dan di luar arena, dan saya rasa menghadapi seluruh tantangan dan mengatasinya telah mengizinkan saya untuk bertumbuh lebih banyak lagi sebagai manusia,” jelasnya.
“Itu hanya membuat saya lebih kuat secara mental, fisik dan spiritual. Tak ada yang akan menghentikan saya untuk melakukan apa yang saya ingin lakukan.”
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/202409377379217/
Saat ia berdiskusi tentang pertahanan gelar Juara Dunia pada tahun 2018, Lee masih merasa sama bahagianya seperti di malam saat ia mengalahkan Yamaguchi untuk kedua kalinya di ajang ONE: UNSTOPPABLE DREAMS.
Laga perdana mereka adalah sebuah pertempuran epik selama 25 menit yang masih dianggap sebagai salah satu pertandingan terhebat dalam sejarah ONE Championship.
Yang kedua kali, Lee tak ingin menyisakan keraguan apa pun, dan ia memiliki determinasi untuk meraih sebuah kemenangan lain melawan sang penantang asal Jepang itu untuk mengakhiri rivalitas mereka di malam yang sangat emosional itu.
Ia memulai dengan kuat, namun sama seperti pertemuan pertama mereka, “V.V.” bertahan dengan baik dan kembali bangkit pada saat-saat terakhir dalam kontes tersebut untuk mendesak “Unstoppable” hingga bel akhir pertandingan. Sekali lagi, hasilnya sangat tipis, namun Lee telah cukup berusaha untuk mempertahankan sabuk dan rekor tak terkalahkannya dengan sebuah kemenangan mutlak.
“Itu adalah pertarungan yang hebat. Saya sangat senang untuk dapat melakukan itu kembali,” tegas Lee.
“Yang pertama benar-benar sangat menarik. Para penggemar menyukainya. Maka, tentunya, kami bersemangat untuk kembali bertemu sekali lagi di dalam arena. Laga ulang apa pun akan sangat sulit karena anda sudah merasakan seperti apa mereka sebagai petarung dan kecenderungan mereka, lalu anda mendapatkan waktu untuk berkembang sejak itu.”
“Saya sangat senang dengan pengalaman saya. Tentunya, saya menjadi sangat keras pada diri saya sendiri, saya selalu merasa saya dapat melakukannya lebih baik. Itu adalah malam yang hebat karena adik saya juga berlaga demi sebuah kejuaraan malam itu. Itu adalah malam yang besar bagi keluarga kami.”
Setelah kemenangan itu, Lee bersemangat untuk mendapatkan kesempatan untuk menjadi wanita pertama yang dapat memegang dua gelar Juara Dunia ONE saat ia diberi laga melawan Xiong.
Sayangnya, ia mengalami cedera. Walau sang ratu atomweight ini memiliki determinasi untuk mengatasi rasa sakitnya dan masuk ke arena, ia terpaksa berada di sisi ring supaya ia dapat beristirahat dan memulihkan diri.
“Itu adalah cedera tulang di punggung saya,” sebut Lee.
“Itu sangat disayangkan karena itu terjadi sangat dekat dengan laga itu – itu hanya beberapa minggu sebelumnya. Saya sangat mencoba untuk tetap maju, mencoba segala macam perawatan, namun saya hanya harus beristirahat dan memberi waktu yang dibutuhkan.”
“Itu sangat-sangat sulit, karena saya benar-benar tidak ingin menolak sebuah laga, namun itu seperti di luar kendali saya.”
Terlepas dari kenyataan tersebut, Lee masih mengatakan bahwa tahun 2018 mungkin adalah tahun terbaik dalam hidupnya karena sebuah kejadian besar yang terjadi di luar karier bela diri campurannya.
“Saya menikah di bulan Juli, dimana itulah sorotan terbesar saya sepanjang tahun,” kata Lee.
“Itu adalah momen yang sangat membahagiakan di antara laga-laga yang dijadwalkan. Itulah mengapa saya mengatakan tahun 2018 adalah tahun yang hebat — banyak juga hal bagus yang terjadi.”
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/269255660430012/
Tahun 2019 mungkin dapat menjadi lebih baik, karena pembatalan laga melawan Xiong ternyata hanya menjadi sesuatu yang tertunda.
Kini, sang Juara Dunia akan bertemu dengan Juara Dunia lainnya sebagai bagian dari ajang bersejarah ONE Championship yang pertama di Tokyo, Jepang.
“Unstoppable” akan berhadapan dengan “The Panda” di ajang ONE: A NEW ERA pada hari Minggu, 31 Maret, di lokasi yang terkenal di seluruh dunia, Ryogoku Kokugikan, dimana Lee tak sabar menunggu.
“Saya sangat bersemangat,” katanya. “Saya sangat termotivasi untuk kembali berlatih.”