Wang Luping: Victoria Lee Belum Layak Dijuluki ‘Prodigy’
“Little Sprouts” Wang Luping mungkin saja menghadapi remaja fenomenal dalam debutnya bersama ONE Championship, namun ia berencana membuat pernyataan besar pada Jumat, 30 Juli ini.
Bintang Tiongkok ini akan berlaga melawan atlet berusia 17 tahun Victoria “The Prodigy” Lee dalam laga pembuka ONE: BATTLEGROUND, yang disiarkan langsung dari Singapore Indoor Stadium.
“Seluruh dunia meyakini bahwa saya akan kalah saat melawan Victoria,” kata Wang tentang laga atomweight bela diri campurannya.
“Ini karena ia sangat terkenal dan mendapatkan perhatian besar, dan itulah mengapa ini menjadi laga yang sangat penting bagi saya.”
Lee, adik kandung dari sepasang Juara Dunia ONE “Unstoppable” Angela Lee dan Christian “The Warrior” Lee, mendapatkan ‘hype’ luar biasa sejak ia bergabung bersama organisasi bela diri terbesar di dunia ini bulan September lalu.
Namun, sementara “Little Sprouts” menghormati kemampuan dan silsilah dari rivalnya itu, ia memiliki determinasi luar biasa untuk mengalihkan laju ‘hype’ itu saat mereka bertemu di dalam Circle.
“Lawan saya adalah bintang baru yang berbakat,” tegas Wang. “Ia bertumbuh di keluarga yang sangat dikenal atas pencapaian mereka dalam MMA. Teknik dan strateginya telah dikembangkan secara komprehensif. Ia adalah seorang jenius sampai ia disebut sebagai ‘The Prodigy.’ Tetapi saya ingin membuktikan pada semua orang bahwa kerja keras itu selalu lebih penting dari bakat.”
https://www.instagram.com/p/CRkDQSTFBCs/
Kerja keras jelas telah mendefinisikan perjalanan Wang dalam dunia olahraga tarung.
Wanita berusia 21 tahun ini memulai dalam disiplin sanda di sekolah menengah, dimana ia segera mendapatkan julukan “Little Sprouts” karena postur tubuhnya.
Hal ini hanya berarti bahwa perempuan muda itu harus berjuang lebih keras demi berkompetisi melawan anak-anak lain seusianya – dan itulah yang ia lakukan. Wang secara alamiah menekuni disiplin itu, membangun kekuatan dan bahkan memenangkan turnamen tingkat provinsi di sekolah menengah atas.
Dari titik itu, “Little Sprouts” melanjutkan minatnya dalam seni bela diri, dimana ia segera menemukan MMA melalui platform media sosial seperti Weibo.
Ia memasuki debut profesional pada Mei 2017, dan saat Wang meyakini bahwa kemampuan striking akan membawanya menuju kemenangan dalam disiplin ini, ia harus mengalami kejutan besar.
“Saya kira saya dapat memenangkan laga karena kemampuan stand-up saya cukup bagus,” katanya.
“Namun, saya segera mendapatkan sebuah pelajaran. Saya gagal dalam laga pertama itu. Saya kalah dari lawan saya dengan kuncian armbar dari posisi guard.”
“Saya menyadari bahwa MMA adalah olahraga yang komprehensif, maka saya harus menguasai kemampuan komprehensif. Pertarungan ground sama pentingnya seperti stand-up.”
- 5 Alasan Untuk Menonton ONE: BATTLEGROUND, 30 Juli
- Bagaimana Sam-A Akhiri Masa Pensiun Dan Jadi Juara Dunia ONE
- Ozcan Mundur; Sitthichai Vs. Tawanchai Di ONE: BATTLEGROUND III
Dengan teknik striking yang terkalahkan, Wang berkomitmen untuk mempelajari grappling dan mengembangkan aspek lain dari permainan menyeluruhnya.
Pada akhirnya, itu semua terbayar, karena produk dari sasana SHLC ini meraih tiga kemenangan beruntun – dimana salah satunya bahkan diraih dengan submission via armbar.
Atlet unggulan Tiongkok ini kini akan membawa tiga kemenangan beruntun itu ke dalam laganya melawan Lee, yang sangat kuat dalam gulat dan submission, dua elemen yang menyulitkan Wang sebelumnya.
“Little Sprouts” mengetahui ia harus mewaspadai teknik grappling kelas dunia dan keunggulan tinggi badan 9 sentimeter milik remaja itu, tetapi ia juga meyakini dapat mengatasi semua tantangan itu dan bahkan mencetak penyelesaian atas “The Prodigy.”
“Victoria Lee sangat berkemampuan dalam gulat, maka saya harap saya dapat menggunakan teknik stand-up saya untuk meraih kemenangan KO,” kata Wang.
“Saya juga akan mencari kesempatan untuk menerapkan kemampuan ground dan submission saya.”
Seiring dengan niatnya membuktikan kerja kerasnya yang dapat mengatasi bakat seseorang, Wang juga ingin mendefinisikan ulang sebutan ‘prodigy’ bagi seorang atlet.
Walau masih berusia remaja, Lee telah meraih berbagai penghargaan dalam seni bela diri. Ia dua kali menjadi Juara Dunia Pankration Junior, Juara Dunia IMMAF Junior 2019, dan Juara Gulat Negara Bagian Hawaii pada tahun 2020.
Terlebih lagi, ia juga mendominasi Sunisa “Thunderstorm” Srisen dalam debut profesionalnya di bela diri campuran pada Februari lalu, mencetak submission atas atlet Thailand itu via rear-naked choke pada ronde kedua.
Terlepas dari resume impresif tersebut, dinamo asal Tiongkok ini belum menganggap bahwa julukan “The Prodigy” itu layak bagi rivalnya saat ini.
“Saya kira Victoria belum membuktikan julukannya, karena satu laga itu belum membuktikan apa pun,” tegas Wang.
“Hanya memenangkan satu laga itu hampir tidak membuktikan apa pun, menurut saya.”
Jelas bahwa Wang termotivasi untuk mencetak kejutan besar dan menghentikan momentum remaja itu di Singapura Jumat ini.
Jika ia menyelesaikan misinya, atlet Tiongkok ini dapat mengincar kakak Victoria, sang Juara Dunia, ke depannya.
“Tujuan jangka panjang saya adalah untuk memenangkan kesempatan untuk bertarung melawan Angela Lee,” kata Wang.
Itu tak akan mudah, namun setelah perjuangannya membalikkan keadaan, “Little Sprouts” tak seharusnya diremehkan.
Baca juga: Victoria Lee: Laga Berikutnya, Mimpi Besar & Acuhkan ‘Hype’