Yodsanklai Katakan Pukulan ‘Eksplosif’ Miliknya Akan Kalahkan Petchmorakot
Yodsanklai IWE Fairtex adalah seorang legenda Muay Thai yang bonafid.
Pria yang dikenal sebagai “The Boxing Computer” ini merebut berbagai gelar Juara Dunia dalam disiplin Muay Thai, namun ia memiliki motivasi tambahan demi merebut gelar pada hari Jumat, 31 Juli.
Malam itu di Bangkok, Thailand, Yodsanklai dijadwalkan untuk menantang Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Petchmorakot Petchyindee Academy demi sabuk emas dalam laga pendukung utama ajang ONE: NO SURRENDER.
“Tujuan saya di ONE Championship adalah untuk menjadi Juara Dunia ONE satu kali dalam hidup saya,” kata warga Pattaya berusia 34 tahun ini.
“Telah dua tahun sejak saya bergabung bersama ONE Championship, maka saya ingin menjadi Juara Dunia ONE. Itulah tujuan saya.”
- Permainan ONE Fantasy Kembali Dengan Fitur-Fitur Terbaru
- Chatri Sityodtong Umumkan 9 Ajang Tertutup Di Tahun 2020
- Stamp Akan Tampil Kembali, Serta Laga Tambahan Dalam ONE: NO SURRENDER
Pada bulan Mei 2018, Yodsanklai mencetak debut yang dinanti dalam rangkaian ONE Super Series dan unggul atas Chris “The African Warrior” Ngimbi sebelum dirinya meraih kemenangan mutlak.
Lalu, ia mencetak sepasang kemenangan yang menjadi sorotan.
Pertama, ia mematahkan serangan atlet Australia Luis “Soot Raaeng Geert” Regis pada bulan Desember 2018, dengan sebuah KO melalui kombinasi tiga uppercut cepat dalam waktu 128 detik.
Setelah itu, legenda Thailand ini menggunakan kekuatan pukulannya untuk menghentikan perlawanan kickboxer superstar asal Belanda Andy “Souwer Power” Souwer melalui TKO pada ronde kedua dalam laga ulang mereka di bulan Maret 2019.
Kedua pertunjukkan luar biasa itu membuka pintu ke dalam perebutan gelar Juara Dunia ONE yang pertama.
Sementara itu, Petchmorakot mencetak momen menakjubkan miliknya sendiri bersama ONE Championship, dimana ia mencetak KO atas striker Inggris Liam “Hitman” Harrison dengan sebuah serangan cross siku pada bulan Desember 2017 dan atas Charlie “Boy” Peters melalui sebuah serangan lutut ke arah tubuh pada bulan November 2019.
Tetapi, pencapaian terbaik atlet unggulan Petchyindee Academy ini terjadi bulan Februari lalu saat ia mengalahkan kompatriotnya Pongsiri PK.Saenchaimuaythaigym untuk merebut gelar Kejuaraan Dunia ONE Featherweight Muay Thai perdana.
“The Boxing Computer” telah memperhatikan pencapaian rekan senegaranya ini. Ia mengetahui bahwa dirinya akan memasuki kontes lima ronde ini dengan posturnya yang 9 sentimeter lebih pendek dan harus mencoba memperhatikan anggota badan lawannya yang cukup panjang – termasuk serangan andalannya.
“Senjata Petchmorakot yang harus saya perhatikan adalah sikunya. Lututnya mungkin menjadi senjata andalannya, tetapi yang paling berbahaya adalah sikunya,” kata Yodsanklai. “Saya harus berhati-hati dengan siku Petchmorakot dan juga lututnya.”
Sebaliknya, Yodsanklai akan ingin masuk ke dalam jarak serang supaya ia dapat melontarkan senjata andalannya, yang mirip dengan gerakan andalan dari perwakilan Petchyindee Academy itu.
“Saat saya bertemu dengan Petchmorakot, saya akan menggunakan kekuatan saya, yang adalah tendangan dan pukulan saya,” legenda asal Fairtex ini melanjutkan. “Saya yakin bahwa tendangan dan pukulan saya jauh lebih kuat dari milik Petchamorakot. Mereka sangat eksplosif.”
Dan itu bukanlah satu-satunya yang diyakini oleh “The Boxing Computer.”
Yodsanklai telah menghentikan ratusan lawan dalam karier Muay Thai selama hampir tiga dekade dengan pukulannya, dan penggemar ONE Championship di seluruh dunia melihatnya melakukan hal yang sama saat ia meraih kemenangan atas Regis dan Souwer.
Antara hal itu dan analisa menyeluruh yang ia miliki terkait sang Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai ini, atlet ikonik ini meyakini dirinya dapat menghentikan lawannya dengan cara yang sama.
“Saya akan mengalahkan Petchmorakot dengan pukulan saya,” sebutnya. “Pukulan saya akan membuatnya melambat, dan saya dapat mencetak KO karena kami menggunakan sarung tangan bela diri campuran.”
https://www.instagram.com/p/CCbcWOrlAGU/
Dengan hanya kurang dari dua minggu sebelum laga besar ini, jelas bahwa keyakinan Yodsanklai berada pada titik tertinggi.
“Petchmorakot, anda harus benar-benar siap,” ia memperingatkan sang Juara Dunia berusia 26 tahun itu. “Karena tanggal 31 ini, saya akan mengambil sabukmu dan mengenakannya di pinggang saya.”
Baca juga: Petchmorakot Harap Bisa Menjadi Legenda Dengan Mengalahkan Yodsanklai