Yuya Wakamatsu Ingin Hentikan McLaren, Jadi ‘Terkenal’ Di AS
Yuya “Little Piranha” Wakamatsu mengetahui ia harus mengalahkan yang terbaik untuk menjadi yang terbaik, dan Reece “Lightning” McLaren adalah yang berikutnya dalam daftar itu.
Penantang peringkat keempat divisi flyweight ini meminta laga melawan atlet peringkat kelima McLaren setelah kemenangan KO atas Kim Kyu Sung November lalu.
Kini, bintang Jepang itu mendapatkan keinginannya di “ONE on TNT III,” yang disiarkan pada jam tayang utama televisi di Amerika Serikat, Rabu malam, 21 April, atau Kamis pagi, 22 April, waktu Indonesia.
“Saya berharap dapat melawan Reece McLaren. Saya meminta namanya. Saya ingin berterima kasih pada ONE untuk menjalankan laga ini,” kata Wakamatsu.
“Jika saya ingin bertarung di tingkatan teratas dunia, saya harus mengalahkannya, karena Reece adalah atlet peringkat atas.”
Hasil dari laga pendukung utama ini akan memberi dampak besar bagi divisi flyweight.
Sang penguasa divisi, Adriano “Mikinho” Moraes, baru saja mencetak KO atas Demetrious “Mighty Mouse” Johnson untuk mempertahankan sabuk emasnya, dan ia akan mencari penantang baru dalam waktu dekat ini.
Terlepas dari pertaruhan besar itu, “Little Piranha” merasa lebih nyaman memasuki ajang ini dari sebelumnya.
“Saya merasa sangat bersemangat untuk laga saya. Biasanya, saya terlalu banyak memikirkan laga, tetapi untuk yang satu ini, saya lebih tenang dari biasanya,” katanya.
“Saya ingin menampilkan kemampuan saya dalam laga ini. Saya hanya mencoba menjalaninya dengan alamiah.”
- Cara Menonton Ajang ‘ONE On TNT III’
- Reece McLaren Ingin Kalahkan Wakamatsu Dan Menantang Moraes
- Nieky Holzken: Kekuatan KO Saya Akan ‘Kejutkan’ John Wayne Parr
Perwakilan Tribe Tokyo MMA ini telah menjadi favorit para penggemar di ONE Championship karena gaya striking tajamnya di dalam Circle.
Tetapi kali ini – dengan pertandingan yang disiarkan di jam tayang utama televisi AS – ia memiliki kesempatan untuk meraih penggemar baru dan mencetak nama besar.
“Saya sangat bersemangat untuk tampil di hadapan penonton AS, dan ini menjadi saat yang bagus untuk menunjukkan [kemampuan saya] dan menjadi terkenal,” kata pria berusia 26 tahun ini.
Tentu, tak akan mudah melawan “Lightning.”
Spesialis grappling asal Australia itu telah mencetak submission atas empat lawan dalam tujuh kemenangan promosionalnya, sembari membuktikan diri dengan melawan atlet flyweight dan bantamweight elite.
Wakamatsu sangat menyadari ancaman dari rivalnya yang memegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu itu, tetapi ia siap menghadapi tantangan itu.
“Ia adalah atlet berkemampuan lengkap, tetapi kekuatan terbesarnya adalah grappling,” kata bintang Jepang ini.
“Saya tak peduli warna sabuk BJJ milik McLaren karena di dalam Circle, kita berdua harus menunjukkan striking, tak hanya grappling dan BJJ.”
Walau McLaren memiliki kemampuan teknis yang tajam dalam tiap area, “Little Piranha” meyakini ada celah yang dapat dieksploitasi.
“Saya kira kelemahannya adalah cara berpikirnya,” tambah Wakamatsu.
“Saat McLaren mampu melakukan apa yang ingin ia lakukan dalam laga, ia dapat merasa hebat. Tetapi jika ia tak dapat melakukan itu, penampilannya menurun seiring laga berjalan.”
Dengan itu, “Little Piranha” terfokus untuk menerapkan game plan miliknya. Ia berencana menyeret warga Gold Coast itu ke sisi yang lebih berbahaya dengan meningkatkan serangan di atas kaki dan mementahkan percobaan lawannya.
Dan, jika ia melihat atlet Australia ini mulai menurun, Wakamatsu akan ingin menempatkan kekuatan KO tajam yang ia miliki — seperti yang dilakukannya berkali-kali di masa lalu.
“Reece akan mencoba menghindari striking saya, maka ia mungkin akan mencoba membawa saya ke ground,” kata atlet Tribe Tokyo MMA ini.
“Saya akan menekan dirinya, bertahan dari takedown miliknya, mendesaknya, dan pada akhirnya saya akan menunjukkan kemampuan striking saya dengan sebuah penyelesaian.”
Baca juga: 5 KO Mengejutkan Dari Para Pemukul Keras Di ‘ONE On TNT III’