Agresivitas Bisa Jadi Kunci Kemenangan Petchmorakot Atas Yodsanklai
Kembalinya ONE Championship ditandai oleh serangkaian laga elit.
Lewat ONE: NO SURRENDER pada 31 Juli mendatang, organisasi bela diri terbesar di dunia ini akan menampilkan pertemuan dua atlet Muay Thai sensasional – Petchmorakot Petchyindee Academy dan Yodsanklai IWE Fairtex.
Laga penuh gengsi tersebut akan menentukan siapa pemilik gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai berikutnya. Gelar tersebut diraih Petchmorakot pada awal tahun ini di Istora Senayan Jakarta dalam ajang ONE: WARRIOR’S CODE.
Yodsanklai adalah seorang legenda, sementara sang juara bertahan mewakili generasi baru yang tengah membangun nama dalam olahraga ini.
Ketika dua atlet hebat saling berhadapan, sulit untuk memilih siapa yang akan unggul. Namun Juara Muay Thai Indonesia Rudy “The Golden Boy” Agustian menawarkan sebuah jawaban. Atlet asal Golden Camp ini merasa Petchmorakot akan mampu mempertahankan gelar Juara Dunia miliknya.
“Saya kira Petchmorakot akan unggul dalam pertandingan ini,” kata Rudy. “Saat ini Petchmorakot masih dalam kondisi yang prima dan masih sangat aggresif di dalam ring.”
- Petchmorakot Harap Bisa Menjadi Legenda Dengan Mengalahkan Yodsanklai
- Yodsanklai Katakan Pukulan ‘Eksplosif’ Miliknya Akan Kalahkan Petchmorakot
- Stamp Akan Tampil Kembali, Kartu Pertandingan Final Di ONE: NO SURRENDER
Rudy menjelaskan bahwa arsenal serta agresivitas Petchmorakot akan membuat Yodsanklai kewalahan. Selain itu, Petchmorakot juga dianggap memiliki serangan lutut serta sikut berbahaya sehingga ia akan berusaha untuk memastikan pertandingan berlangsung dalam jarak dekat.
“Petchmorakot akan mengincar kesempatan untuk menyerang dalam jarak dekat,” jelas Rudy. “Ia akan menjaga jaraknya dengan tendangan dan tinju, tapi pada saat ada kesempatan, ia akan langsung menutup jarak dan menyerang dengan lututnya.”
https://www.instagram.com/p/CCs70FthgsT/
“The Golden Boy” juga menjelaskan bahwa Yodsanklai terbiasa menghadapai lawan dengan kuda-kuda orthodox, karena atlet legendaris asal Faritex ini merupakan atlet kidal dengan kuda-kuda southpaw. Saat bertemu Petchmorakot yang juga memiliki kuda-kuda southpaw, kematangan Yodsanklai akan diuji.
“Petchmorakot adalah seorang atlet dengan postur tinggi, ini membuatnya unggul dalam melayangkan serangan lutut dalam jarak dekat,” jelas Rudy.
“Itu akan menyulitkan Yodsanklai. Ditambah lagi, Petchmorakot bukanlah atlet sembarangan, dia akan mengantisipasi semua serangan lawannya dan terus maju walaupun terpukul. Dia akan terus maju memberi tekanan dan bermain clinch untuk melucuti senjata Yodsanklai. Saya yakin Yodsanklai akan benar-benar kewalahan.”
https://www.instagram.com/p/CCyJvKRFuU6/
Satu lagi aspek yang membuat Rudy mengunggulkan Petchmorakot adalah jarak usia antara kedua atlet. Di usia 26 tahun, Petchmorakot dianggap memiliki keunggulan dari segi kebugaran dibandingkan sang lawan yang berusia 9 tahun lebih tua.
“Usia pasti akan ada pengaruhnya, apalagi melihat Yodsanklai yang sudah bertanding lama sekali, pasti ada sedikit rasa jenuh baginya. Apa lagi melihat Petchmorakot yang masih ganas-ganasnya,” pungkas Rudy.
Baca juga: Rodtang Harapkan Laga Keras Melawan Petchdam: ‘Kita Harus Tampilkan Yang Terbaik’