Cara Bagi Orang Tua Menghabiskan Waktu Bersama Anak Selama Pandemi COVID-19
Tetap berada di rumah sampai pandemi COVID-19 berakhir bukanlah sesuatu yang buruk. Lihatlah ini sebagai sebuah kesempatan menghabiskan waktu yang berharga bersama anak-anak anda.
Sangat mudah bagi para orang tua untuk mengesampingkan pentingnya menghabiskan waktu berkualitas yang cukup bersama anak-anak kita, tetapi sebenarnya, kita adalah figur paling berpengaruh bagi kehidupan anak-anak kita – terutama saat mereka masih kecil dan bertumbuh dewasa.
Kenyataannya, kita sangat sibuk dan selalu bekerja – namun kita juga mengetahui bahwa keluarga haruslah berada di posisi teratas.
Saya tahu sangat sulit untuk mewujudkan pemikiran tersebut di atas, tetapi dengan situasi saat ini, kita sebenarnya diberikan waktu untuk itu. Maka itu, mari manfaatkan kesempatan langka ini!
Berikut adalah beberapa cara yang dapat saya bagikan.
Langkah pertama yang wajib anda ambil adalah untuk mencoba sebisa mungkin membatasi waktu anak anda di depan layar gawai apapun. Berdasarkan berbagai riset yang saya baca terkait dampak yang dapat terjadi pada otak yang masih berkembang pada anak-anak, hal ini patut diwaspadai.
Memberi waktu lebih bagi anak-anak anda di depan layar gawai dapat secara potensial memberikan dampak negatif yang luar biasa. Saya rasa, lebih baik berjaga-jaga daripada menyesal. Kuncinya, keseimbangan.
Berikut adalah artikel yang dapat anda baca terkait keprihatinan saya tentang waktu bermain dengan gawai apapun.
Saya dan Johnny memberi waktu maksimum selama 45 menit tiap harinya bagi Amaia, yang sudah termasuk layar televisi dan telepon genggam. Amaia mulai melihat betapa menyenangkannya menonton acara televisi atau beberapa video dari telepon genggam saya.
Walau saya sangat jarang memberinya telepon saya (dimana saat saya memberinya, itu biasanya untuk melakukan FaceTime bersama keluarga atau menonton video tentang dirinya dan keluarga), ia sudah mengetahui cara mengakses YouTube dan menonton beberapa film kartun dari CoComelon – dan saya tidak pernah mengajarinya cara melakukan itu.
Luar biasa melihat mereka sangat termotivasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari gawai yang mereka gunakan.
- From The Mind Of Miesha Tate: Menangkal ‘Cyberbullying’ Dan Mencintai Diri Sendiri
- From The Mind Of Miesha Tate: Menjelajahi Kesempatan Karier Baru Bersama ONE
- From The Mind Of Miesha Tate: Pentingnya Mengejar Pencapaian
Saya mengerti mengapa banyak orang tua ingin menempatkan anak-anak mereka di depan sebuah iPad, tetapi tanyakan ini pada diri anda sendiri, ‘Apa yang anda kontribusikan pada anak anda ketika anda meninggalkan mereka menonton sesuatu selama berjam-jam?’ Itu tidak akan menguntungkan dibanding saat anda menghabiskan waktu bersama mereka.
Salah satu alasan mengapa Amaia sangat menyadari apa yang sedang terjadi di sekelilingnya adalah fakta bahwa kami tidak memberinya terlalu banyak waktu di depan gawai apapun, maka dirinya akan harus terlibat dengan segala sesuatu yang terjadi di rumah.
Ada beberapa hari dimana Amaia bahkan tidak mendapatkan waktu di depan layar.
Cara terbaik untuk melakukan itu adalah dengan memberi contoh yang baik. Jika anda hanya duduk di rumah menonton TV atau bermain dengan telepon genggam anda setiap waktu, maka anak-anak anda akan mengikuti langkah anda. Sebagai orang tua, sangatlah penting untuk berkorban.
Kini, banyak dari kita memiliki waktu untuk melakukan itu (jika anda bukanlah seseorang yang berada di garda terdepan), namun mengorbankan waktu di depan layar gawai anda itu bermanfaat. Anak-anak anda adalah yang terpenting, dan bagi saya, saya ingin berada di sana untuk Amaia semampu saya.
Ini juga menjadi waktu yang baik untuk mendidik anak-anak anda. Setidaknya, dari perspektif yang saya miliki, ini sangatlah penting. Mudah untuk meremehkan seberapa besar seorang anak dapat belajar, tetapi saya pribadi terkejut melihat perkembangan Amaia.
Pada usianya yang ke-18 bulan, ia sudah dapat berhitung 1 sampai 10.
Saya berada bersamanya untuk mengajarkan hal itu, dan saat Natal tiba, ia menuruni tangga dan berhitung sampai 10 tanpa aba-aba. Itu membuat saya kagum. Saya bangga padanya karena ia juga dapat berbicara dengan baik, dan ia bahkan belum memasuki usia dua tahun.
Hal lain yang menyenangkan untuk dilakukan di rumah adalah membaca bersama anak-anak anda.
Kami berinvestasi besar pada buku-buku bahkan sebelum ia lahir. Saat acara ‘baby shower’, saya meminta teman-teman saya untuk membawakan buku (daripada kartu ucapan) dengan catatan pribadi untuk Amaia, dimana saat ia bertumbuh dewasa, ia akan mengetahui dari mana buku-buku itu berasal dan lebih menghargainya.
Sejak kami pindah ke Singapura, Johnny juga berjalan-jalan tiap minggu bersamanya, dimana mereka akan pergi ke toko buku dan dia dapat memilih sebuah buku.
Sayangnya, hal itu harus tertunda saat ini, tetapi membaca tetaplah menjadi cara paling efektif untuk mempererat ikatan bersama anak-anak anda. Bahkan jika mereka masih kecil, membaca bersama akan lebih terfokus pada gambar-gambar yang ada di buku dan, contohnya, mempelajari seperti apa burung itu, daripada berusaha membuat mereka mengikuti cerita yang disajikan.
Amaia sangat tertarik dengan buku-bukunya dan suka sekali melihat hal-hal baru di sana, lebih dari apapun!
Mengerjakan sebuah proyek seni dan kerajinan tangan juga sangat menyenangkan.
Baru-baru ini, kami menggambar dengan tangan. Saya membeli sebuah pot untuk menanam kembali bunga anggrek saya, kami mengecat pot itu dengan warna putih, dan saya membiarkan dirinya menaruh jejak tangannya di pot tersebut. Saat adiknya lahir, cap tangannya juga akan ada di situ.
Selain itu, kita juga membuat beberapa kalung dan gelang dari makaroni. Itu pada dasarnya adalah makaroni mentah yang dikaitkan dengan tali. Anda bahkan dapat mengecatnya sebelum menjadikannya kalung.
Diantara hal-hal berbau seni yang kita lakukan adalah membuat ‘moon sand’. Ini sedikit berantakan, tetapi ini adalah sebuah aktivitas yang menyenangkan di teras rumah anda. Bersiaplah untuk segera memandikan anak-anak jika mereka mirip dengan Amaia!
Ini aman jika termakan dan tidak ada kandungan kimia yang harus dikhawatirkan para orang tua. Amaia sangat suka bermain dengan itu, dimana ia biasanya membentuk istana kecil.
Kami juga memiliki papan tulis dan buku mewarnai di rumah, dimana ia sangat suka menggambar dan mewarnai. Seni adalah sarana yang baik untuk mengasah kreativitas anak-anak anda.
Kami juga menghabiskan waktu memasak untuk tetap menyibukkan diri.
Saya selalu memberinya makanan rendah gula, jadi bahkan saat kita membuat kue mangkok, misalnya, saya akan memberinya tanpa lapisan gulanya. Kapanpun saya memberinya sesuatu yang manis, saya melihat perbedaan sikap dan kemampuannya untuk terfokus, dan itu tidak baik!
Jika anda memiliki taman, berkebun adalah sebuah kegiatan lain yang menyenangkan. Anda dapat membeli beberapa bibit dari Amazon secara online, membeli pot, dan menanam sesuatu.
Saya mendorong para orang tua untuk mencari ide dari rumah mereka. Saya berani bertaruh ada beberapa hal yang dapat anda ciptakan selama masa PSBB ini.
Jika anda sebelumnya berusaha keras mencari waktu untuk ada bersama anak-anak anda, inilah waktunya – apakah anda akan mengerjakan salah satu hal di atas, atau hanya bernyanyi dengan anak anda sebelum tidur, atau bahkan hanya makan bersama mereka.
Yang terpenting, mungkin anda dapat memikirkan cara untuk berpartisipasi lebih dalam saat semua ini berakhir. Seiring berjalannya waktu, hal-hal kecil ini menjadi bertumpuk, dan ini akan menjadi kenangan yang anda miliki bersama anak anda.
Ini adalah waktu terbaik untuk melihat bagaimana diri kita dapat menjadi orang tua yang lebih baik.
Menjadi orang tua adalah salah satu pekerjaan terpenting yang dapat dimiliki seseorang. Jika anda memiliki anak, anggap situasi ini sebagai berkah terselubung dan manfaatkan sebaik-baiknya. Terkadang, keluarga lebih berarti daripada diri anda sendiri. Anak-anak anda akan mengingat seberapa penting anda bagi mereka saat mereka telah bertumbuh dewasa.
Saya tidak ingin anak-anak saya mengatakan hal-hal seperti, “Kamu tidak ada di sana untuk saya,” atau, “Kamu terlalu sibuk bekerja dan tidak membuat saya merasa penting.”
Itu bukanlah warisan yang ingin saya tinggalkan bagi keluarga saya, dan walau tidak ada yang dapat menjadi orang tua yang sempurna, kita harus memberi waktu untuk menjadi orang tua terbaik semampu kita.
Ingatlah bahwa pada akhirnya, yang terpenting adalah – keluarga.
Baca juga: From The Mind Of Miesha Tate: Menjadi Lebih Baik Melalui Kegagalan