From The Mind Of Miesha Tate: Menjelajahi Kesempatan Karir Baru Bersama ONE
Saat saya bergabung bersama ONE Championship sebagai Wakil presiden pada awal tahun ini, saya memiliki pemikiran yang benar-benar terbuka tentang kemana kesempatan ini akan membawa saya, dan ONE juga memang sudah siap untuk itu. Hal ini membuat perjalanan saya sangat menyenangkan dari awal.
Saya telah melakukan banyak hal selama saya berada di sini, dan mengomentari aksi secara langsung adalah salah satu hal yang paling saya sukai.
Karena saya tidak berada di depan kamera, hal itu memberikan saya fokus untuk menonton, mengamati dan menjelaskan inti dari seni bela diri tersebut. Saya bermimpi melakukan ini karena saya mendapatkan kesempatan untuk memberi pengetahuan bagi banyak orang tentang apa yang terjadi di dalam ring.
Terkadang, para fans tidak mengerti apa yang terjadi saat dua grappler bertukar serangan. Sebagai contoh, saya melihat para atlet mempersiapkan sebuah kuncian Von Flue choke, dan saya sangat bersemangat, namun terkadang para penggemar itu tidak melihat kemungkinan submission yang dapat mengakhiri laga itu.
Maka, saya bertanggung jawab untuk memberikan komentar dan mengedukasi publik dalam bidang yang mereka kurang pahami. Saya senang membedah aksi langsung itu, dan inilah aspek paling menyenangkan yang dapat saya lakukan di sini, bersama ONE.
Selain itu, saya juga menangani wawancara setelah laga.
Sejujurnya, saya tidak menyangka akan melakukan ini. Saya tidak pernah mengetahui bahwa ini adalah sesuatu yang ingin saya lakukan. Namun setelah beberapa gelaran, saya mulai berharap melakukannya lagi. Berbicara kepada para atlet segera setelah kemenangan mereka adalah sesuatu yang saya nikmati. Saya mengetahui apa rasanya bekerja keras demi sesuatu dan meraih impian anda.
Saya telah berbicara dengan banyak atlet, namun jika saya harus memilih beberapa wawancara setelah laga yang benar-benar saya nikmati, saya akan menyebut nama Michelle Nicolini dan Ev Ting di Kuala Lumpur, Malaysia bulan Juli lalu.
Kedua wawancara itu juga sangat baik. Ev baru saja tampil dalam laga yang menjadi ‘Laga Terbaik Malam Ini’, serta Nicolini – yang dianggap sebagai seorang kuda hitam – memenangkan laga melawan Angela Lee.
Dapat berbagi momen tersebut dengan seorang atlet — bahkan hanya selama dua atau tiga menit — adalah sorotan terbaik dalam pekerjaan saya.
Pertama kali saya tampil langsung di depan kamera adalah dalam ajang ONE: ENTER THE DRAGON pada bulan Mei, sebelum dan setelah gelaran itu.
Sejujurnya — pertama kali saya melakukan itu – saya sangat gugup. Itu adalah siaran langsung, dan saya teringat sangat berharap untuk tidak mengacaukannya.
Saya rasa saya tidak terlalu buruk melakukannya, karena saya akhirnya diminta untuk bergabung dengan tim komentator bersama Mitch Chilson dan Michael Schiavello, sesuatu yang benar-benar tidak saya rencanakan. Saya hanya langsung melakukan itu. Ini adalah mentalitas ‘berenang atau tenggelam’, namun saya menyukai itu.
Ini juga berarti bahwa ONE mengenali kemampuan saya untuk beradaptasi dengan situasi yang berbeda, dimana organisasi ini tidak pernah takut menempatkan saya dalam satu posisi dan melihat bagaimana saya tampil. Ini benar-benar meningkatkan apa yang saya biasa lakukan dalam karir saya. Walau saat ini saya tidak lagi bertanding, ini benar-benar menjadi tantangan baru. Saya suka selalu berjaga-jaga.
Saya hanya khawatir jika saya salah menyebutkan nama seseorang, atau salah menyebutkan sesuatu – dimana ketakutan ini selalu berada dalam pikiran saya. Namun, saya selalu mengatakan pada diri saya, ‘Lalu kenapa kalau saya tampil buruk? Selama saya belajar untuk menjadi lebih baik, maka saya tidak benar-benar gagal, benar? Saya seorang manusia, dan manusia melakukan kesalahan.’
Saya rasa para penggemar akan dapat mengapresiasi bahwa saya selalu apa adanya dan terbuka. Jika anda berbuat kesalahan, maka anda hanya harus berusaha dengan itu, sama seperti apa yang anda lakukan dengan pukulan. Bekerja bersama Mitch Chilson juga menjadi pengalaman luar biasa. Ia memiliki energi yang hebat dan selalu ingin membantu anda.
Terlepas dari itu, saya juga bertanggung jawab atas program Corporate Social Responsibility (CSR) selama ajang ONE: IMMORTAL TRIUMPH berlangsung di Ho Chi Minh, Vietnam bulan September lalu.
Selama program kami di sana, saya dapat bekerja dengan beragam anak dengan usia berbeda dan menyukai tiap detik saya berada di sana. Semua anak ini datang dari daerah yang berkekurangan, dan saat mereka melihat ONE tiba, anda dapat mengetahui bahwa mereka melihat cahaya terang dan awal yang baru.
Kami — tim ONE — duduk dan berbicara hati-ke-hati bersama mereka. Walau terdapat perbedaan bahasa, raut muka mereka menjelaskan apa yang mereka rasakan pada saat itu.
Tujuan saya adalah untuk mendorong mereka untuk tidak pernah menyerah. Semua anak ini, khususnya, telah diberikan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan melalui program beasiswa yang bernama Saigon Children.
Lebih penting lagi, saya ingin mengingatkan mereka untuk kembali berbagi bersama komunitas mereka, tidak pernah kehilangan rasa memiliki akan tempat asal mereka, serta berbagi tentang hal yang mereka pelajari untuk memberikan keuntungan tersendiri bagi semua di sekitar mereka.
Jangan pernah remehkan kemampuan anda untuk memberikan dampak positif bagi kehidupan seseorang. Kita semua membutuhkan inspirasi, kita semua membutuhkan seseorang untuk dijadikan panutan dan juga mereka yang mampu menginspirasi diri kita untuk menjadi versi yang lebih baik dari diri kita sendiri.
Saya maju dengan sebuah tujuan untuk memberikan bantuan semampu yang saya dapat lakukan, dan dalam cara apapun yang saya mampu, namun saya tidak pernah menyangka bahwa peran tersebut akan terbalik. Saat saya mengunjungi anak-anak ini [untuk mengajar], saya menjadi sang murid. Saya mempelajari banyak hal dan terinspirasi oleh cerita kemenangan mereka dalam usia yang sangat muda.
Program penjangkauan ini selalu memiliki keuntungan ganda. Saya mendorong siapapun yang membaca ini untuk mencari cara memberikan kembali dalam komunitas anda, karena anda akan mendapatkan lebih daripada yang anda berikan.
Pada akhirnya, saya ingin menyoroti satu program lagi yang saya dan tim saya sedang kerjakan — itu adalah sebuah serial Facebook berjudul ‘Who Runs The World?’
Saya duduk bersama tiga wanita lain dan berbicara tentang delapan topik yang berbeda, namun penting, di dunia saat ini, dan saya rasa itu sangat spektakuler. Saya tidak dapat menunggu episode pertama ini muncul pada hari Selasa, 5 November, karena itu tidak seperti yang saya pernah lakukan sebelumnya.
🙋♀ WHO RUNS THE WORLD 💁♀Martial arts legend Miesha Tate is set to host an all-female talkshow on hot-button topics from around the 🌎! Don't miss the first episode on 5 November!
Posted by ONE Championship on Tuesday, October 29, 2019
Bagaimana saya melakukan ini secara simultan? Rahasianya adalah untuk tetap yakin dan mudah beradaptasi. Jika anda terlalu kaku menghadapi semuanya, anda akan merasa frustrasi, dan anda akan merasa tidak dapat beradaptasi ke situasi yang selalu berubah secara konstan.
Tetap santai dan memiliki keyakinan diri untuk mengetahui bahwa saya tidak akan selalu menjadi sempurna, seberapa besar atau kecil waktu yang saya miliki untuk membuat segala sesuatunya sempurna, adalah sesuatu yang dapat saya harapkan pada diri saya sendiri.
Menjadi bagian dari ONE telah menjadi pengalaman yang luar biasa sejauh ini, dan saat ini, terdapat kesempatan bagi saya untuk memberikan kembali dan menolong orang lain mengerti bagaimana hebatnya olahraga bela diri itu sebenarnya.
Miesha Tate adalah Wakil Presiden dari ONE Championship. Ia juga beberapa kali menjadi Juara Dunia bela diri campuran, serta pionir seni bela diri campuran wanita. Kunjungi laman kami tiap minggu untuk kolom opini baru bertajuk “From The Mind Of Miesha Tate.”