ONE Super Series Menyatukan Penggemar Bela Diri
Seringkali, saat sebuah pengumuman besar dilakukan dalam dunia olahraga tarung, terdapat ekspektasi dan keriuhan, tetapi kebanyakan berita ini tidak dapat sesuai dengan kenyataan yang sebelumnya digembar-gemborkan.
Pada hari Senin, 12 Februari, Chairman dan CEO ONE Championship Chatri Sityodtong membuka rencana untuk rangkaian ONE Super Series yang disertai dengan sebuah pernyataan besar.
“Sebuah liga super dunia yang akan menampilkan striker terbaik di dunia,” katanya singkat.
Tidak dibutuhkan antisipasi — karena di dalam pengumuman yang sama, ia membuka bahwa ONE akan masuk menjadi pemimpin pasar.
Liga super dunia ini akan tampil perdana pada hari Jumat, 20 April dalam ajang ONE: HEROES OF HONOR di Manila, Filipina. Giorgio Petrosyan akan menghadapi Jo Nattawut dalam salah satu pertandingan utama malam itu, dimana Nong-O Gaiyanghadao juga akan melawan Fabio Pinca.
Pada kenyataannya, ini menjadi yang terbaik dalam dunia striking sejak hari pertama.
Berikut adalah beberapa atlet yang terlibat dalam turnamen ini.
Giorgio dianggap sebagai salah satu kickboxer terbaik sepanjang masa, dan tidak hanya dalam era ini. Nong-O pastinya adalah seorang Juara Dunia Muay Thai yang terbaik, dimana ia mencatat rekor empat kali menjadi Juara Dunia Lumpinee Stadium, dua kali Juara Nasional Thailand dan Juara Dunia Rajadamnern Stadium.
Lawan mereka juga merupakan yang terbaik — Juara Dunia beberapa kali dalam karir mereka masing-masing, serta menjadi talenta yang sangat berbakat dalam bidang stand-up.
Hampir tidak mungkin bahwa sebuah proyek baru dapat mencapai tingkatan ini dari awal, tetapi kebangkitan dan reputasi ONE Championship di Asia telah memberi mereka kekuatan posisi tawar yang baik. Jangkauannya sangat besar, tiap stadion penuh dan atlet-atlet mereka memiliki kelas tersendiri.
Dalam jangka waktu singkat, atlet baru bermunculan, beserta tambahan liga super dunia yang menarik para penggemar dan pemain industri itu sendiri.
Saat ini, tujuh bulan setelah pengumuman Chatri, nama-nama besar terus bermunculan, tetapi kita juga melihat bagaimana aksi ini berlangsung di dalam ONE ring dan ONE cage.
Melihat itu, ada sepasang pertanyaan yang harus dilemparkan: Apakah ONE Super Series telah merambah ke dunia bela diri di Asia? Juga, apakah itu telah mencapai tujuannya, dengan menyatukan para striker terbaik dunia di bawah satu payung?
Jawaban bagi keduanya adalah “Ya.”
ONE disiarkan ke lebih dari 1,7 miliar penonton potensial di 138 negara. Tiap negara ini mungkin memiliki warisan bela dirinya sendiri, tetapi disiplin tersebut mungkin menggunakan prinsip yang sama.
Seni bela diri campuran — dan peraturannya — telah menjadi ledakan baru di dalam budaya pop, tetapi tidak ada negara di planet ini yang tidak memiliki olahraga striking yang populer.
Dengan menaruh para striker terbaik dunia dalam kartu yang sama dengan para pejuang ONE yang sudah lebih dahulu ada, anda dapat mencicipi setiap elemen. Pukulan, tendangan dan serangan lutut terbaik; selengkatan yang eksplosif, bantingan dan lemparan; serta cekikan dan kuncian yang menegangkan.
Saat peraturan seni bela diri global mengijinkan pertarungan terbuka dalam jarak apapun, pertandingan ONE Muay Thai dan kickboxing telah memberikan nuansa dan strategi yang lebih besar dalam hal pertukaran serangan stand-up.
Ini membawa para penggemar dari disiplin yang lainnya ke ONE Championship dan terlebih lagi memberikan pelajaran bagi basis penggemar yang telah ada. Sebagai tambahan, ini telah menyatukan arena bela diri yang terpisah, yang sebelumnya dibedakan dengan peraturan yang ada.
Para penggemar mengerti dan bersemangat melihat aksinya sejauh ini. Karena, mungkinkah mereka tidak bersemangat?
Rangkaian ini telah menyaksikan pertarungan tiga ronde yang spektakuler, KO yang sangat menakjubkan, dan kebangkitan seseorang demi meraih kemenangan, begitu pula penguasaan teknik dan penampilan dari hati seorang petarung.
Mari kita lihat beberapa contoh:
Cosmo "Good Boy" Alexandre put on a dazzling striking display, scoring a stunning TKO at 2:41 of the second round!TV: Check local listings for global broadcast
Posted by ONE Championship on Friday, April 20, 2018
Atlet Australia Elliot “The Dragon” Compton maju menghadapi veteran asal Brasil Cosmo “Good Boy” Alexandre dalam ajang ONE: HEROES OF HONOR di bulan April.
Dalam ronde pembuka yang berlangsung cepat, Elliot mengirimkan serangan keras — mendaratkan pukulan, tendangan dan serangan sikut memutar.
Nampak ketinggalan poin, Cosmo menjejakkan kakinya dan menyerang. Ia berhasil menyarangkan serangan lututnya yang kuat ke tengah tubuh lawannya, yang menjatuhkan atlet Australia ini.
Satu bulan kemudian, legenda asal Thailand Yodsanklai IWE Fairtex dan atlet keturunan Belanda-Kongo Chris “The African Warrior” Ngimbi membutuhkan para juri untuk memisahkan mereka setelah tiga ronde yang sangat tipis dalam ajang ONE: UNSTOPPABLE DREAMS.
Menggunakan sarung tinju resmi ONE berukuran empat ons, Yodsanklai maju dengan kombinasi pukulan kuat dan tendangan kiri yang mematikan ke arah badan lawan. Chris terjatuh, tetapi tidak pingsan. Ia menggigit pelindung giginya untuk menyarangkan pukulan keras pada ronde ketiga, walau ia masih tertinggal poin.
Who do you want to see Yodsanklai face next?
Who do you want to see Yodsanklai face next?Download the ONE Super App now 👉 http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Thursday, August 2, 2018
Para juara dari disiplin Muay Thai, kickboxing, lethwei dan lainnya telah berinteraksi dengan baik bersama rekan-rekan mereka, serta menunjukkan bahwa mereka dapat menawarkan sesuatu yang sama menariknya dengan para seniman bela diri campuran.
Jelas bahwa bahasa yang dibawa seni bela diri melebihi batasan apapun — kewarganegaraan, ras dan agama. Dengan tambahan dari ONE Super Series yang menegangkan, tidak ada yang meragukan bahwa ONE Championship telah menancapkan posisinya sebagai “The Home Of Martial Arts.”
Jason Furness adalah seorang Research Writer di ONE Championship. Seluruh opini adalah milik penulis.